Tiga Pejabat Baru Dilantik, SOTK Perangkat Pemdes Sawocangkring Mengalami Perubahan
SIDOARJO- KEMPALAN: Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) perangkat Pemerintah Desa (Pemdes) Sawocangkring, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, mengalami perubahan dengan dilantiknya tiga perangkat desa yang baru.
Tiga pejabat perangkat Desa Sawocangkring yang dilantik yakni Abi Haris Akhmadi, Mokhamad Samsudin Imron Nawawi, dan Akhmad Yasak.
Abi Haris mengisi posisi Kepala seksi (Kasi) Pemerintahan. Ia meninggalkan posisi lamanya sebagai Kepala Dusun (Kasun) Sawo. Sementara Imron Nawawi yang sebelumnya menjabat Kepala urusan (Kaur) Perencanaan, mengisi pos baru sebagai Kasi Pelayanan. Sedangkan Akhmad Yasak digeser sebagai Kasun Cangkring. Sebelumnya, Yasak mengisi jabatan sebagai Kaur Keuangan.
Ketiga pejabat baru tersebut dilantik langsung oleh Kades Sawocangkring Mukhamad Nursiyo melalui pengambilan sumpah di Graha Praja Wicaksana, Balai Desa Sawocangkring, Selasa (4/10/2022) malam WIB.
Pelantikan dihadiri Camat Wonoayu Probo Agus Sunarno, Kapolsek Wonoayu diwakili Kanit Reskrim Ipda Andri TS, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Sawocangkring Aipda Pol. Wahyu Wido Asmara dan Serma TNI Samuri. Hadir juga lembaga-lembaga Desa Sawocangkring seperti BPD, LPMD, Ketua RW/RT, PKK, Karang Taruna serta tokoh masyarakat Desa Sawocangkring.
Saat menyampaikan arahannya, Kades Sawocangkring Nursiyo berpesan, agar ketiga pejabat yang baru dilantik bisa menjalankan fungsinya dengan baik, bertanggungjawab, dan bekerja sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Ia berharap bisa bekerjasama dengan tiga pejabat baru tersebut.
Nursiyo menambahkan, mengenai pos yang ditinggalkan akan segera diisi oleh perangkat desa yang baru.
“Sebentar lagi akan ada rekrutmen perangkat desa yang baru untuk mengisi pos-pos yang ditinggalkan. Saat rekrutmen nanti tidak ada manipulasi atau jalan tikus. Siapapun orangnya, siapapun nanti yang terpilih menjadi perangkat desa, karena kemampuan mereka sendiri, ” tegas Nursiyo.
Sementara itu, Camat Wonoayu Probo Agus Sunarno juga berpesan agar perangkat desa yang baru dilantik bekerja dengan baik sesuai tupoksi yang baru.
Menurutnya, sekarang ini desa mengalami perubahan yang cukup signifikan. Banyak kepala desa yang kaget dengan sistem baru itu. Tidak menyangka sistemnya sekarang berubah. Karena di desa sekarang menggunakan aplikasi yang benar-benar cukup moderen.
“Tidak seperti dulu. Dulu, bila ada bantuan seperti dana inpres, uangnya dibawa kades. Sekarang, begitu ada dana langsung di transfer ke rekening bank. Jadi uang disimpan di bank bukan lagi di desa,” urai Probo.
Kemudian kalau ada pembangunan, lebih dulu ada permohonan pencairan sejumlah uang yang dipakai untuk membangun. Prosedurnya dengan aplikasi dan melalui sistim komputer. Sistim itu dipantau inspektorat dan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Termasuk honor perangkat desa.
“Sebelumnya, saat pengambilan honor dengan tanda tangan, kadang-kadang honor perangkat desa dipotong oleh kades. Sekarang tidak bisa lagi. Karena honor perangkat desa langsung di transfer ke rekening masing-masing,”imbuhnya.
“Jadi intinya, pemerintah desa sekarang ini bergerak ke arah manajemen yang lebih baik. Sehingga kelak Pilkades suatu saat tidak dengan uang,” ujarnya.
Probo juga memuji langkah yang ditempuh Nursiyo menempatkan perangkat di posisi yang baru.
Yang ada dulu dipilah. Kira-kira potensinya yang pas dimana. Kemudian yang kosong, baru diisi.
“Tepat sekali. Jadi penempatan yang baru ini sesuai karakter, sesuai dengan kemampuan, akan lebih maksimal,” pujinya.
Probo juga yakin perangkat di Pemdes Sawocangkring yang kosong cepat terisi.
“Karena, terus terang, untuk jadi perangkat desa sekarang ini menjadi prestise tersendiri. Peminatnya cukup banyak, “pungkasnya. (Muhammad Tanreha)