Bulan Mei, Jerman Alami Inflasi Tertinggi Sepanjang Sejarah
BERLIN-KEMPALAN: Inflasi Jerman telah menyentuh titik tertinggi sepanjang sejarah—yang kemudian memunculkan urgensi bagi Bank Sentral Eropa untuk memberikan stimulus demi menyelasaikan krisis yang ada.
Pada Senin (30/5), sebuah data yang baru dirilis oleh Badan Statisik Jerman menunjukkan bahwa negara terkaya di Eropa tersebut sedang mengalami inflasi sebesar 8,7% dibandingkan tahun lalu.
Inflasi pada bulan Mei juga kemudian memecahkan rekor sebagai tingkat inflasi tertinggi Jerman sepanjang sejarah.
Inflasi tersebut disebabkan oleh meningkatnya harga energi dan makanan.
Inflasi yang tinggi tersebut mengakibatkan tekanan tinggi kepada pemerintah Jerman—dan menjadikannya sebagai ‘Prioritas Utama’.
“Inflasi merupakan permasalahan ekonomi yang serius. Kita harus melawannya sehingga tidak ada hasil dari krisis tersebut yang berdampak besar ke kehidupan” ucap Menteri Keuangan Jerman yaitu Christian Lindner.
Parlemen Tingkat Bawah Jerman juga sudah menyetujui kebijakan untuk memberikan bantuan yang berisikan suplemen untuk anak-anak dan subsidi harga listrik.
Kanselir Jerman yaitu Olaf Scholz juga dikatakan akan memberikan kebijakan ekonomi baru di Jerman dalam waktu dekat.
Berkaitan dengan hal tersebut, pada 10 hari mendatang, Bank Sentral Eropa akan mengadakan pertemuan utnuk membahas mengenai pembelian aset besar-besaran dan meningkatkan suku bunga di bulan Juli.
Peningkatan suku bunga tersebut menjadi pertama kalinya dilakukan selama satu dekade terakhir—mengingat semakin buruknya ekonomi di Eropa.
Presiden Bank Sentral Eropa yaitu Christine Lagarde mengatakan bahwa kenaikan harga tersebut akan menjadi semakin parah karena tingkat konsumsi akan menurun—dan kemudian membuat inflasi akan semakin tinggi.
Lagarde juga menjanjikan bahwa mulai dari bulan Juni, Eropa akan melaksanakan kebijakan ekonomi baru dengan proyeksi yang lebih baik untuk tahun 2023-2024.
(Muhamad Nurilham, Aljazeera)