Hattanomics Menjawab Disrupsi Ekonomi Global
KEMPALAN: Memperingati Hari Pahlawan Kamis (10/11) di Bappenas, berkumpul tokoh ekonom senior, juga para insinyur untuk membahas prospek Hattanomics bagi Indonesia di masa yang penuh disrupsi global ini. Emil Salim, Boediono, Dorojatun, Sri Edi Swasono hadir secara virtual membersamai Suharso Monoarfa Ketua Bappenas. Apa yang bisa dipelajari dari pemikiran Bung Hatta, Wijoyo dan Habibie, serta 22 tahun reformasi yg penuh disrupsi ini untuk mengantar Republik ini ke masa depan ?
Hatta telah memberi kerangka ideologis bagi pembangunan ekonomi Indonesia sebagaimana diamanatkan oleh UUD 45.
Hatta memberi arah politik ekonomi nasional agar ekonomi kita disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Bukan dengan asas kompetisi pasar bebas individualisme kapitalistik. Bumi dan air serta semua kekayaan yg terkandung di dalamnya harus dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Fakir miskin dan anak2 terlantar dipelihara oleh negara. Kepentingan privat diperbolehkan, tapi dibatasi sewajarnya. Investasi atau kerjasama dengan asing diperbolehkan, tapi tidak boleh mengancam kedaulatan dengan tetap mengutamakan kepentingan nasional.
BACA JUGA: Revitalisasi Hattanomics
Menghadapi krisis pasca Orde Lama, Wijoyo secara berani mengambil langkah pragmatis dengan mengadopsi Keynesian economics bagi Orde Baru. Sebagai arsitek ekonomi Orde Baru, Wijoyo juga mempelajari RPLT Soemitro yang disusun di fase akhir Orde Lama yg gagal dilaksanakan. IMF diundang untuk memberi pinjaman bagi program jangka pendek, sementara amanat UUD 45 menjadi strategi jangka panjang.
Dengan memilih strategi comparative advantage berbasis sektor primer, Wijoyo bisa mengatasi inflasi, membenahi program pangan, dan pengendalian penduduk, serta mulai menghasilkan pertumbuhan tinggi selama 15 tahun kemudian. Kebijakan ini masih berlangsung hingga saat ini sehingga Indonesia mengidap penyakit Belanda. Obsesi pertumbuhan dengan memastikan stabilitas politik, pemerataan terlantar menjadi bagian penting pembangunan.