Presiden (Perem)Puan

waktu baca 6 menit
Kolase: Kempalan.com

KEMPALAN: INDONESIA baru merdeka 77 tahun, baru seumur bibit jagung jika dibanding Amerika Serikat yang sudah merdeka 246 tahun. Tapi, dalam hal kepemimpinan perempuan orang Indonesia boleh berbangga dan menepuk dada masing-masing, karena lebih unggul dari Amerika Serikat. Indonesia sudah pernah punya presiden perempuan, sementara Amerika belum pernah sama sekali.

Indonesia pernah punya Megawati Soekarnoputri sebagai presiden ke-5. Meskipun tidak jangkap 5 tahun tapi Megawati tetap tercatat sebagai presiden resmi. Megawati mencoba maju sebagai petahana pada pilpres 2004, tetapi kalah oleh Susilo Bambang Yudhoyono. Megawati marah sekali oleh kekalahan itu dan sampai sekarang masih belum bisa move on. Meski demikian, Megawati tetap tercatat dalam sejarah sebagai presiden perempuan pertama di Indonesia.

Megawati sering membanggakan diri karena mendapatkan sederet gelar akademis yang mentereng. Meskipun pendidikan formalnya cuma SMA karena protol waktu kuliah, tapi Mega sekarang tercatat memegang 2 gelar profesor kehormatan, dan 9 gelar doktor kehormatan. Kalau ditotal dengan gelar-gelar kehormatan lain kabarnya Mega punya sampai 30 gelar.

BACA JUGA: Ojo Kesusu, Ojo Keliru

Dalam banyak kesempatan, Mega sering membanggakan deretan gelar itu. Mega bahkan masih ingin menambah gelar-gelar itu lagi. Beberapa kalangan akademik tidak sepakat dengan obral gelar yang didapat Mega. Banyak juga kalangan yang mencibir dengan memelesetkan gelar ‘’doctor honoris causa’’ menjadi ‘’doctor humoris causa’’ karena menjadi bahan tertawaan.

Gelar Mega yang patut dipamerkan sebenarnya bukan gelar-gelar akademik yang diduga diberikan atas pamrih tertentu. Gelar Mega yang tidak terbantahkan adalah sebagai presiden perempuan pertama dan satu-satunya di Indonesia sampai sejauh ini. Capaian itu seharusnya sangat pantas dibanggakan, karena tidak akan diperdebatkan lagi. Kalau toh harus masuk ke Muri (Museum Rekor Indonesia) publik pun akan menerima dengan lapang dada dan tidak ada yang menyangkalnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *