Mudik

waktu baca 6 menit
ILUSTRASI: Antrean di Pelabuhan Merak

KEMPALAN: MUDIK menjadi ritual tahunan paling khas di Indonesia. Tahun ini diperkirakan 85 juta orang mudik dari kota-kota besar ke berbagai daerah. Setelah dua tahun tertahan tidak bisa mudik, kali ini para pekerja urban di perkotaan beramai-ramai pulang kampung. Fenomena ini oleh Reuters disebut sebagai migrasi terbesar di dunia.

Media internasional seperti BBC melihat mudik di Indonesia sebagai fenomena sosial paling unik dan sekaligus paling masif di dunia. Pemandangan kemacetan sepanjang 20 kilometer selama 8 jam di pelabuhan Merak disebut sebagai rekor kemacetan terpanjang dan terlama di dunia.

Media lain seperti Bloomberg menyoroti perputaran uang dari para pemudik yang membawa dan mengirim uang dari kota ke desa. Transfer of wealth, perpindahan kesejahteraan, ala mudik ini menjadi mesin ekonomi yang kuartal ini diprediksi akan menaikkan pertumbuhan ekonomi sampai 7 persen.

Para pengamat ekonomi nasional juga menyebut mudik lebaran mendorong perputaran uang  di daerah. Sebuah perkiraan menyebut adanya perputaran uang sampai Rp 40 triliun sepanjang periode mudik lebaran.

BACA JUGA: Yaman

Ini menjadi rezeki nomplok yang tidak terduga. Ketika ekonomi tengah lesu karena ancaman perang Rusia vs Ukraina dan krisis minyak goreng yang berujung pada penghentian ekspor sawit, munculnya fenomena mudik lebaran menjadi katup pengaman yang sangat penting. Dengan putaran uang sebesar itu target pertumbuhan ekonomi nasional 7 persen tahun ini akan menjadi realistis.

Sebuah video viral secara internasional menyebutkan bahwa selama Ramadhan dan Idul Fitri akumulasi uang melalui zakat mal seluruh dunia mencapai USD 500 juta atau Rp 7.000 triliun. Jumlah ini sangat fantastis, karena para filantropis dunia yang paling dermawan seperti Bill Gates dan Warren Buffet ‘’hanya’’ menyumbang USD 30 juta dan USD 26 juta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *