Alumni IPDN vs Non IPDN

waktu baca 6 menit
Bupati Sumenep Lora Fauzi
Hambali Rasidi

Catatan: Hambali Rasidi, kontributor kempalan

KEMPALAN-Saya harus meralat tulisan yang menyebut rangking hasil lelang jabatan eselon dua di Pemkab Sumenep dalam pengumuman itu. Saya teledor. Meski sudah baca.

Setelah tulisan itu beredar. Tak sedikit yang nelpon. Juga ada yang WA. Sebagian ngomong langsung saat bertemu.

Mereka mengoreksi penyebutan rangking urutan Hasil Penilaian Akhir Seleksi Terbuka Calon Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Pemkab Sumenep yang didominasi alumni IPDN. Sekolah kepamongprajaan.

Saya membaca pengumuman itu. Emang penempatan peserta hasil assesment eselon dua itu berurutan berdasar huruf abjad.

Dalam tiga besar itu, ada juga peserta yang Non IPDN. Hanya kalah jumlah dengan peserta dari alumni kepamongprajaan.

Wajar jika urutan pertama peserta di 5 OPD itu, berisi nama-nama pejabat alumni IPDN. Karena mereka memiliki nama yang berhuruf abjad depan. “Tapi bukan karena nilai assesment tertinggi,” ucap dari balik telpon meluruskan.

Dia menyebut nama Achmad Dzulkarnain, Camat Lenteng. Arif Susanto, Camat Rubaru. Anwar Syahroni Yusuf, Sekretaris Bakesbangpol. Ach Laili Maulidy, Kabag Ekonomi dan SDA.

Nama empat pejabat asal alumni IPDN itu berawalan huruf “a”. Wajar mereka berada di urutan teratas dari tiga besar hasil assesment. Hanya Heru Santoso berada diurutan kedua karena huruf awal namanya berabjad ‘H’.

Ada juga pejabat dari alumni IPDN meluruskan tulisan saya.

“Urutan teratas bukan karena alumni IPDN, lho,”.

“Banyak peserta yang dari alumni IPDN juga tak lolos tiga besar. Termasuk teman dekat saya,” ucap si pejabat saat ketemu dalam suatu urusan.

Si pejabat itu enggan namanya disebut dalam tulisan ini. Juga enggan dicitrakan. Padahal si pejabat itu terlanjur dituding macam-macam karena kedekatannya dengan si anu.

Keperluan si pejabat itu bercerita agar publik bisa menilai objektif terhadap dirinya. Juga bisa mengerti komitmen yang akan dilakukan Bupati Sumenep Lora Achmad Fauzi dalam merekrut calon pejabat hasil assesment.

“Peserta yang dinilai dekat dengan Pak Bupati juga banyak yang tak lolos dalam tiga besar,” kata si pejabat itu menambahkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar

  1. NegeriTempe

    Heran juga ya, ada yg mempermasalahkan jabatan IPDN dan Non IPDN. Kenapa hanya IPDN? Di kementrian PU banyak dominasi lulusan ITB kok tidak ribut? Di Polri 98% Kapolda/kapolres semua lulusan Akpol kok tidak diprotes, di TNI semua Dandim/dandrem/pangdam lulusan Akmil tidak diprotes…..kenapa hanya IPDN?

    Balas
Sudah ditampilkan semua