Alumni IPDN dan Raden Bagus (2-Habis)

waktu baca 5 menit
Bupati Sumenep Lora Achmad Fauzi saat mengambil sumpah/janji kepada 5 pejabat Hasil Seleksi Terbuka Calon Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Pemkab Sumenep, Senin pagi (4/4/2022) di Taman Andhap Asor.
Hambali Rasidi

Catatan: Hambali Rasidi (kontributor)

KEMPALAN-Pertanyaan netizen terusnberkutat pada lima pejabat hasil lelang yang dilantik Bupati Sumenep Lora Achmad Fauzi bukan putra daerah.

Kesemuanya berasal dari luar Kabupaten Sumenep.

Sampai ada netizen yang minta agar tak mempersoalkan primordialisme. Biar tak ada pengkotak-kotakan di tubuh Pemkab Sumenep.

Netizen ingin tak ada lagi label: pejabat alumni IPDN dan non IPDN. Pejabat putra daerah dan non putra daerah. Alumni IPDN dan Raden Bagus.

Netizen minta diakhiri pola pikir yang menyebut ada pejabat Sumenep berlatar ini dan itu.

Seorang pejabat menghampiri saya. Dia emang kenal lama dan akrab dengan saya. Lalu berpesan:

“Jangan mempersoalkan dia lahir di mana. Yang penting hatinya sama. Bisa berbuat untuk orang lain,” ucap si teman pejabat asal Pulau Jawa itu.

Emang si pejabat itu biasa ngomong vulgar. Ngomong apa adanya. Saya maklumi dia karena tak berkultur Sumenep.

Atau sedang lagi emosi. Curhat ke saya selaku teman lama. Kok mempersoalkan pejabat alumni IPDN dan Raden Bagus. Pejabat putra daerah dan luar daerah.

Dari percakapan Grup-Grup WhatsApp.

Ada percakapan yang menarik:

“Ayo bangun Sumenep untuk kita semua,” tulis netizen.

Netizen lain menimpali: kata siapa mau membangun?. Mereka mau berkuasa, bukan hendak membangun. Semuanya ekaot.

Dialog netizen di berbagai Grup-Grup WhatsApp emang banyak mengundang kecut. Seringkali mengundang tawa.

Saya anggap hiburan baru, daripada main trading online. Ujung-ujungnya bodong.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *