Aliran Uang Teroris Diungkap Mendagri

waktu baca 4 menit
Ilustrasi: Reza Alfian Maulana-Harian Disway

Pendanaan teroris berubah. Dari transfer ke teroris, jadi himpun dana kedok yayasan sosial keagamaan, kata Mendagri, Muhammad Tito Karnavian di seminar virtual, Rabu, 23 November 2022.

***

SOAL pemberantasan teroris, Tito jagonya. Saat Densus 88 Anti-teror dibentuk Kapolda Metro Jaya, Irjen Firman Gani, 2004, Tito (waktu itu pangkat AKBP) memimpin tim, 75 polisi.

9 November 2005 Tito memimpin Densus 88 menggerebek markas teroris asal Malaysia, dr Azhari, di Batu, Malang. Lokasi dikepung delapan jam. Akhirnya baku tembak Azhari tewas di situ.

BACA JUGA: Mayat Kalideres Dipegang, Gembur Kinyis-kinyis

Terakhir, Tito Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) 16 Maret 2016 – 13 Juli 2016. Lalu ia jadi Kapolri (13 Juli 2016 – 22 Oktober 2019).

Dipaparkan, tragedi Bom Bali Satu, 12 Oktober 2002. Korban tewas 202 orang, pelaku Jamaah Islamiyah, antara lain Hambali dan Mukhlas. Pembayaran ditransfer langsung. Dari penyuruh kepada pelaku teroris.

Tito: “Pendanaan bom Bali dari luar. Masuknya transfer uang ke keluarga pelaku teroris. Ada juga yang ditransfer langsung, kepada Hambali dan Muklas untuk pendanaan bom Bali satu.”

Sebelumnya, 1 Agustus 2000 bom mobil diledakkan di depan rumah Dubes Filipina, Leonides T. Caday, di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. Dua warga tewas, puluhan luka. Pelaku: Al-Ghozi dan Amrozi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *