Syekh Qardawi

waktu baca 5 menit
Syaikh Yusuf Al-Qaradawi (Sumber: Ebong abd via Wikimedia)

KEMPALAN: SYEKH YUSUF QARDAWI berpulang, Senin (26/9) dalam usia 96 tahun di kediamannya di Qatar. Ia dianggap sebagai ulama terbesar yang hidup di abad ini. Ia juga dianggap sebagai intelektual publik yang tidak hanya tinggal di menara gading, tetapi berani terjun langsung ke tengah masyarakat untuk menuntut perubahan.

Syekh Qardawi selalu diasosiasikan dengan gerakan ‘’Muslim Brotherhood’’ atau Ikhwanul Muslimin yang dianggap mempromosikan ideologi Islam garis keras. Citra Ikhwanul Muslimin selalu dikaitkan dengan Sayyid Qutub yang menjadi simbol perlawanan gerakan Islam radikal. Syekh Qardawi menampilkan wajah Ikhwan yang lebih damai dan moderat.

Ratusan karyanya yang tersebar di seluruh dunia menunjukkan garis perjuangan Syekh Qardawi yang moderat. Ia memperkenalkan Islam Washatiyyah yang moderat dan berusaha mengaktualisasikn nilai-nilai Islam dalam kehidupan kontemporer modern.

BACA JUGA: Uang Darah

Salah satu upaya besar yang dilakukan oleh Syekh Qardawi adalah melakukan reformasi terhadap gerakan zakat supaya bisa menjadi penggerak ekonomi yang lebih produktif. Ia memberikan intrepretasi modern terhadap zakat, termasuk memperbolehkan pemberian zakat kepada orang-orang non-muslim sepanjang tidak memusuhi Islam.

Syekh Qardawi seorang ulama dan intelektual dengan reputasi dan pengaruh internasional. Ia menjadi intelektual organik ala Gramsci, yang berani turun langsung ke tengah rakyat untuk menuntut perubahan. Ketika gerakan ‘’Arab Spring’’ berembus ke Mesir, ia muncul di tengah demonstrasi massa dan melakukan orasi politik yang penuh semangat.

Tahrir Square atau Lapangan Merdeka di Kairo menjadi saksi perjuangan Syeikh Qardawi. Pada 18 Februari 2011 ulama sepuh itu memberikan orasi di tengah ratusan ribu demonstran yang mendesak pengunduran diri Presiden Hosni Mubarak. ‘’Jangan biarkan perjuangan revolusi ini dicuri oleh orang-orang munafik yang ingin mengembalikan kekuasaannya. Revolusi belum selesai, kalian harus terus mengawal revolusi ini,’’ begitu salah satu potong orasi Syekh Qardawi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *