Dulu Salahkan Pemain Cadangan, Sekarang Mou Salahkan Lapangan
BODO-KEMPALAN: Hanya keledai jatuh ke lubang yang sama. Pepatah itu yang cocok untuk disematkan kepada allenatore AS Roma Jose Mourinho. Apalagi setelah memimpin skuadnya di laga perempat final Liga Conference menghadapi klub Norwegia FK Bodo/Glimt, Jumat (8/4).
Mou lagi-lagi harus menyaksikan anak asuhnya menelan kekalahan dari Bodo/Glimt. Bedanya, Il Lupi (julukan Roma) tidak mengalami kekalahan sekejam yang mereka dapatkan dari sana pada musim lalu.
Sebab, pada babak yang sama musim lalu Roma dibantai dengan kekalahan telak 1-6. Sekarang, Lorenzo Pellegrini dkk “hanya” menelan kekalahan tipis 1-2. Hanya Pellegrini penggawa Roma yang mampu menciptakan gol pada menit ke-43.
Pada babak kedua, tuan rumah yang menguasai pertandingan dan mencetak dua gol pembeda. Di menit ke-56 Bodo/Glimt menyamakan kedudukan lewat gol Ulrik Saltnes. Lalu, pada menit ke-89, giliran Hugo Vetlesen yang menentukan kemenangan klub berjuluk Superlaget itu.
Bedanya, Mou tidak lagi menyalahkan komposisi pemainnya sendiri. Seperti yang dia lakukan di saat setelah dibantai 1-6 musim lalu. Alih-alih menyalahkan skuadnya, The Special One (julukan Mou) malah menyalahkan lapangan.
Terutama karena Aspmyra Stadion menggunakan rumput artificial, alias rumput buatan. Apalagi setelah salah seorang pemainnya, Gianluca Mancini mengalami cedera lutut pada menit k-69 dan harus digantikan Chris Smalling.
’’Sejujurnya, satu hal yang paling aku takutkan saat ini adalah cedera Mancini. Yang layak untuk menjadi perhatian, cedera tersebut disebabkan karena kami harus bermain di lapangan rumput plastik,’’ sindir Mou kepada Sky Sport Italia.
Pelatih berkebangsaan Portugal itu menyebut timnya akan membalas kekalahan ini ketika main di lapangan dengan rumput asli, bukan rumput buatan. Yaitu di kandang sendiri Stadio Olimpico, Roma.
’’Aku merasa kamilah yang lebih difavoritkan bisa mencapai ke babak semifinal,’’ klaim pelatih yang juga pernah mengeluhkan susahnya menerapkan taktik ketika bermain di rumput sintetis itu saat menukangi Manchester United, September 2018.
Pada saat itu, United bertanding di Stade de Suisse, Bern, kandang BSC Young Boys, dalam fase grup Liga Champions 2018 – 2019. Stadion tersebut menggunakan rumput sintetis. Namun, ketika itu United menang tiga gol tanpa balas atas Young Boys. (Football Italia, Yunita Mega Pratiwi)