Tim Thomas Akan Tetap Mendapat Bonus dari Pemerintah, Tapi….

waktu baca 2 menit
Momen ketika Indonesia memenangi Piala Thomas 2020 di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, 17 Oktober lalu. (Foto: AP Photo)

JAKARTA-KEMPALAN: Setelah jadi polemik dan pro kontra beberapa hari terakhir, masalah bonus dari pemerintah untuk pebulutangkis yang mengantarkan Indonesia menjuarai ajang Piala Thomas 2020 akhirnya menemui titik terang.

Pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menegaskan bahwa apresiasi dari pemerintah berupa bonus bagi pemenang Piala Thomas masih tetap ada. Itu terungkap dalam sesi konferensi pers virtual, Rabu (8/12).

’’Sudah ada keputusannya untuk tim Thomas. Setelah kami diskusikan, tetap mendapat apresiasi dan penghargaan dari pemerintah,’’ ucap Zainudin dalam konferensi pers tersebut. Tetapi, belum disampaikan berapa angka bonus yang akan diberikan dari pemerintah tersebut.

Seperti diketahui, dalam skuad Piala Thomas Indonesia berkekuatan 12 atlet dari kategori single dan double. Untuk pebulutangkis single antara lain Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Shesar Hiren Rhustavito, dan Chico Aura Dwi Wardoyo.

Sedangkan yang bertanding di kategori double antara lain Mohammad Ahsan, Hendra Setiawan, Fajar Alfian, Muhammad Rian Ardianto, Marcus Fernaldi Gideon, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Leo Rolly Carnando, dan Daniel Marthin.

Jumlah tersebut masih belum termasuk dengan jumlah personel pelatih dan awak ofisial yang mendampingi para pebulutangkis selama main di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, 9 – 17 Oktober lalu itu.

Namun, Zainudin menyebut, bonus dari pemerintah nantinya tidak akan langsung disalurkan ke masing-masing personel pemenang Piala Thomas. Melainkan akan langsung disalurkan ke pihak pengurus cabor yang bersangkutan. Dalam hal ini PP PBSI.

’’Tidak diberikan kepada orang per orang karena ini keberhasilan tim. Makanya, kami salurkan langsung kepada cabornya. Biar nantinya cabor sendiri yang akan mendistribusikannya. Karena pengurus caborlah yang lebih tahu tim ini, seperti apa peran masing-masing pelatih, pemain, dan ofisial,’’ beber Zainudin yang sempat memancing kontroversi dengan pendapatnya tentang atlet pemenang Piala Thomas tak perlu mendapat bonus karena Piala Thomas dia anggap kurang bergengsi.

Padahal, keberhasilan Hendra Setiawan dkk membawa pulang Piala Thomas tahun ini menunggu sampai 19 tahun lamanya. Bukan hanya bagi Indonesia, Piala Thomas juga termasuk ajang yang bergengsi di dunia bulu tangkis. Zainudin mengungkapkannya saat di sela-sela acara Indonesia Badminton Festival (IBF) di Nusa Dua, Bali, sebulan yang lalu.

Zainudin menyebut, pemerintah bukan tidak perhatian dengan atlet. Terutama mereka yang telah memenangi Piala Thomas. ’’Tapi kami harus hati-hati untuk mengeluarkan uang negara. Apalagi sekarang akhir tahun,’’ sebut Zainudin.

Kapan pencairannya? Zainudin belum menyebut tanggal pastinya. ’’Kami harus berkoordinasi  dengan Kementerian Keuangan. Setelah disetujui, baru kami buat juknis atau juklaknya,’’ tutup Zainudin. (Yunita Mega Pratiwi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *