Keren! Kota Surabaya Akhirnya Punya Liga Golf yang Menerapkan Aturan Internasional

waktu baca 3 menit
Kontestan Metro Golf League seri pertama di Bukit Darmo Golf (BDG), Surabaya, Kamis lalu (27/2). (Foto: Istimewa)

SURABAYA-KEMPALAN: Pecinta golf yang ada di Surabaya dan sekitarnya mulai tahun ini akhirnya bisa merasakan serunya persaingan berbentuk liga golf untuk kali pertama dalam sejarah.

Liga golf Surabaya itu digelar atas kolaborasi antara komunitas golf Metro Golf Club Surabaya, Golf Armour Indonesia, dan Groovy Golf Event Organizer. Seri pertama Metro Golf League tersebut dimulai Kamis lalu (27/2), di Bukit Darmo Golf (BDG), Surabaya.

Total sebanyak 116 golfer yang mengikuti seri pertama dari liga golf ini. Dari jumlah itu, sekitar 35 persen di antaranya merupakan golfer anggota Metro Golf. Sisanya datang dari berbagai komunitas yang ada di Surabaya, Jatim, DI Jogjakarta, Lombok, bahkan Palembang.

’’Dari event ini (liga golf) kami ingin golf bisa kembali ke golf, bukan soal taruhan, dan sebagainya. Kami ingin prestasi individual,’’ ucap owner Golf Armour Indonesia Terence Wibowo.

(Dari kiri ke kanan) Teddy Salim (founder Groovy Golf Event Organizer), Terence Wibowo (owner Golf Armour Indonesia), dan Vincensius Jonan (ketua Metro Surabaya Golf Club) dalam konferensi pers di Bukit Darmo Golf (BDG), Surabaya (27/2). (Foto: Istimewa)

Salah satunya menerapkan aturan golf internasional The R&A. Contohnya, golfer-golfer tidak dibolehkan meminta bantuan dari caddy untuk mengarahkan bola. ’’Mereka harus bisa memukul mandiri tanpa dibantu arahan caddy,’’ tambah Terence.

Karenanya, sejak awal tee off, golfer-golfer kontestan liga golf merasakan tekanan di lapangan karena ini bukan fun golf. Selain itu juga menggunakan sistem gross yang membuat setiap golfer harus berhati-hati saat memukul.

Dalam liga golf ini, sekalipun dimulai dari tee box putih tetapi tidak ada golfer yang mampu mencatatkan under. Bahkan golfer kelas A sekalipun. “Karena tingginya pressure dalam pertandingan itu,” sebut Terence.

Ketua Metro Surabaya Golf Club Vincensius Jonan menyebut, ini bukti bahwa bermain golf dengan aturan internasional itu tidak mudah. Liga golf ini sebagai bentuk dukungan Metro kepada program-program Persatuan Golf Indonesia (PGI) baik PGI Surabaya atau PGI Jatim.

Begitu pula keputusan menggunakan aturan The R&A. ’’Kami berusaha membangkitkan semangat, kalau bisa bermain golf itu memakai aturan. Yaitu aturan internasional. Kalau kita mau prestasi golf kita maju, ya harus tetap by rules,’’ tutur Jonan.

Series liga golf berikutnya akan diselenggarakan di Golf Graha Famili, Surabaya. Golfer yang belum berpartisipasi di seri pertama masih bisa mengikutinya dan berkesempatan memenanginya. ’’Makin sering mengikuti, maka semakin besar pula peluangnya meraih gelar juara,’’ cetus Teddy Salim selaku founder Groovy Golf.

Overall, akan ada sembilan series yang masuk di dalam rangkaian anniversary ke-25 Metro, Oktober mendatang. Nantinya, setiap golfer bakal mendapatkan poin dari setiap partisipasinya di liga golf. Itu akan ditambah dengan poin sebagai pemenang di dalam setiap seri. Akumulasi dari poin-poin itu akan diumumkan sebagai pemenang pada saat seri terakhir, Desember mendatang. (YMP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *