Pengajian dan Reuni Setelah Setengah Abad

waktu baca 2 menit
Ferry Is Mirza (dua dari kiri) bersma Mamak Alhadad (tengah memakai jas hitam) dan beberapa sahabatnya semasa kecil

SURABAYA-KEMPALAN: Setengah abad lebih atau sekitar 55 tahun, Senin kemarin penulis ke rumah Muhammad Zein Alhadad yang akrab dipanggil Mamak di Kalimas Udik, Surabaya Utara.

Penulis datang memenuhi undangan Mamak lengenda striker Niac Mitra itu bersama Dr Dhimam Abror mantan Ketua Pengda PSSI dan Ketua Harian KONI Jatim dalam acara pengajian umum dengan penceramah Ustd Muhamad Taufik Barakbah.

Pengajian umum ba’da Ashar di rumah Mamak yang kini jadi coach tim sepakbola Jatim untuk PON itu serasa reuni bagi penulis khususnya. Karena jadi ajang silaturahmi dengan sahabat semasa SD Attarbiyah. Antara lain : kakak beradik Syech dan Fitri Aljufri, Adurahman Assegaf, Zaki, Karim Alkaf, Farid Aljufri, Moh Ba’bud.

Selain itu Moh Nabiel mantan komisioner KPU Jatim yang kini dipercaya sebagai Ketua KONI Jatim, serta wartawan olahraga Jipin dan Bambang Wahyono.

Tausyiah yang disampaikan oleh Ustdz Muhammad Taufik Barakbah, sangat menarik. Meski hanya 36 menit, isi ceramahnya pas dalam konteks kekinian. Terkait dengan ajakan kita untuk menjadi mukalaf. Yaitu muslim yang faham menunaikan kewajiban dan sunnah Rasulallah.

Usai pengajian, Mamak (64 tahun) merasa bahagia. Dan berniat untuk secara berkala membuat pengajian di rumah peninggalan abahnya Almarhum Muhammad Husein Alhadad yang dikenal sebagai Habieb era sebelum RI Merdeka. (fim)

Oleh: Ferry Is Mirza (jurnalis senior, sekretaris Dewan Kehormatan PWI Jatim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *