Sejarah Pesawat Terbang: Dari Impian Ketinggian Hingga Realitas Modern (Bagian 2)
Oleh : Nur Izzati Anwar
SURABAYA-KEMPALAN : Pesawat terbang pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1911. Penerbangan tersebut dilakukan oleh aviator Belanda, C. J. B. van der Waals, yang mendarat di Batavia (sekarang Jakarta). Ini menandai awal sejarah penerbangan di Indonesia.
Perkembangan penerbangan di Indonesia mengalami beberapa tahap penting:
1. 1920-an : Penerbangan sipil mulai berkembang, dengan pendirian perusahaan penerbangan seperti KLM yang mengoperasikan rute internasional.
2. 1940-an : Setelah Perang Dunia II, penerbangan menjadi lebih penting. Pada 1945, Indonesia merdeka, dan beberapa maskapai lokal didirikan, seperti Garuda Indonesia.
3. 1950-an hingga 1970-an : Garuda Indonesia mulai beroperasi secara internasional. Penerbangan domestik juga tumbuh pesat, dengan banyak maskapai lokal bermunculan.
4. 1960-an : PT. Merpati Nusantara Airlines didirikan pada tahun 1962. Maskapai ini awalnya beroperasi sebagai maskapai penerbangan regional dan bertugas menghubungkan daerah-daerah terpencil di Indonesia. Merpati mengalami masa kejayaan pada 1980-an dan 1990-an, tetapi kemudian mengalami kesulitan finansial dan akhirnya menghentikan operasionalnya pada tahun 2014.
Pelita Air didirikan pada tahun 1963 sebagai anak perusahaan dari Pertamina, fokus pada penerbangan domestik dan layanan charter. Pelita Air dikenal sebagai maskapai yang melayani rute-rute ke daerah terpencil dan daerah minyak. Pada tahun 2021, Pelita Air kembali beroperasi setelah sempat berhenti, dengan fokus pada penerbangan komersial dan charter.
Kemudian ada Mandala dan Sempati Air yang ikut mengudara di berbagai kota di Indonesia.
1970-an : Perusahaan swasta seperti Bouraq Indonesia Airlines, Airfast mulai bermunculan ikut meramaikan penerbangan tanah air.
6. 1980-an : Modernisasi industri penerbangan dimulai, dengan pembelian pesawat modern dan peningkatan infrastruktur bandara.
7. 1990-an hingga 2000-an: Munculnya maskapai penerbangan berbiaya rendah meningkatkan aksesibilitas penerbangan bagi masyarakat.
8. 2024 : Penerbangan di Indonesia terus berkembang, dengan fokus pada keselamatan, efisiensi, dan peningkatan layanan pelanggan, meskipun menghadapi tantangan seperti regulasi dan kompetisi.
Berikut maskapai penerbangan yang pernah beroperasi di wilayah negara Indonesia :
Berikut adalah beberapa maskapai penerbangan yang pernah beroperasi di Indonesia, beserta tahun pendiriannya :
1. Tahun 1920 : KLM (Koninklijke Luchtvaart Maatschappij)
2. Tahun 1949-sekarang : Garuda Indonesia
3. Tahun 1962-2014 : Merpati Nusantara Airlines
4. Tahun 1963-sekarang : Pelita Air Service
5. Tahun 1968-1998 : Sempati Air
6. Tahun 1968-2014 : Mandala
7. Tahun 1970-2005 : Bouraq Indonesia Airlines
8. Tahun 1971-sekarang : Airfast Indonesia
9. Tahun 1991–Sekarang : Trigana Air Service
10. Tahun 1999-2003 : Indonesia Airlines
11. Tahun 1999–2005 : Star Air
12. Tahun 1999-2017 : Kalstar Aviation
13. Tahun 1999–Sekarang : Lion Air
14. Tahun 1999-sekarang : Indonesia Air Asia
15. Tahun 2000-2008 Jetayu Airlines
16. Tahun : 2001–2010 : Kartika Airlines
17. Tahun 2002-2008 : Adam Air
18. Tahun 2002-2013 : Batavia Air
19. Tahun 2003-2022 : Aviastar
20. Tahun 2003-sekarang : Sriwijaya
21. Tahun 2003-sekarang : Wings Air
22. Tahun 2003-2021 : Express Air
23. Tahun 2004-sekarang : Susi Air
24. Tahun 2005-sekarang : TransNusa
25. Tahun 2009-sekarang : Citilink
26. Tahun 2010 : Sky Aviation
27. Tahun 2012-sekarang : Batik Air
28. Tahun 2013-sekarang : Nam Air
29. Tahun 2021-sekarang : Super Air Jet
Maskapai-maskapai ini menunjukkan perkembangan industri penerbangan di Indonesia, dengan fokus pada peningkatan konektivitas di seluruh nusantara.
Perkembangan ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat di Indonesia. (Izzat)
Sumber :
Nur Izzati Anwar (Izzat)
Pemegang Lisensi :
A1 – AIRFRAME, AEROPLANE (338/0714/9204)
A4 – TURBINE ENGINE (271/0216/5043)
Basic Certificate of Aircraft Maintenance : A/P. 8227