Dijatuhi Pembatasan FIFA Forward, Apa Dampaknya ke Sepakbola Indonesia?
JAKARTA-KEMPALAN: FIFA telah secara resmi menjatuhkan sanksi pembatasan dana FIFA Forward kepada PSSI, lantas apa pengaruhnya ke persepakbolaan Indonesia?
Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) telah resmi memutus memberikan sanksi pembatasan dana FIFA Forward kepada Indonesia usai gagal menggelar Piala Dunia U-20 2023.
Sanksi ini tentu saja terbilang ringan jika dibanding sanksi-sanksi lainnya yang mungkin diberikan oleh FIFA, seperti pembekuan PSSI dan larangan mengikuti kompetisi FIFA.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir juga mensyukuri karena FIFA hanya memberikan sanksi ringan kepada sepakbola Indonesia
“Saya hanya bisa berucap, Alhamdulillah, atas rahmat Allah SWT dan doa dari seluruh rakyat Indonesia khususnya para pecinta sepakbola, Indonesia bisa terhindar dari sanksi berat pengucilan dari sepakbola dunia,” kata Erick Thohir.
“Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, tidak kartu merah.” tambah pria berusia 52 tahun itu.
“Setelah saya menyampaikan pesan Presiden Jokowi, dan menjelaskan cetak biru sepakbola kita, fifa hanya memberikan sanksi administrasi berupa pembekuan dana fifa Forward untuk keperluan operasional PSSI.” ucap pria kelahiran 1970 itu
FIFA Forward sendiri adalah dana bantuan yang diberikan FIFA untuk pengembangan sepakbola di seluruh dunia. Program ini berjalan sejak 2016 dan telah menyalurkan dana sebesar 2,8 miliar dolar AS kepada 6 konfederasi dan 211 asosiasi anggota FIFA, termasuk Indonesia.
Lebih dari lima juta dolar AS sudah disalurkan ke setiap asosiasi anggota untuk biaya operasional kegiatan sepakbola. Selain itu, terdapat juga dana tambah tiga juta dolar AS untuk asosiasi anggota yang melaksanakan proyek pengembangan sepakbola jangka panjang.
Ada pula tambahan 1,2 juta dolar AS untuk asosiasi anggota yang dianggap membutuhkan bantuan. Dana ini bisa digunakan untuk menutupi biaya akomodasi tim nasional mereka serta peralatan sepakbola.
Dengan dibatasinya dana FIFA Forward ini, maka secara tidak langsung Pemerintah harus mengeluarkan dana lebih banyak jika ingin mengembangkan sepakbola di Indonesia karena sudah tidak ada lagi bantuan dana dari FIFA untuk sementara waktu.
(*) Edwin Fatahuddin
