PT DLU Hadirkan Karya Spektakuler, Bambang Haryo : Melayani dan Merajut Indonesia

waktu baca 3 menit
Bambang Haryo melakukan penyerahan kepada Kepala Cabang PT DLU Perak/Kempalan.com

Surabaya – Pengguna jasa angkutan penyeberangan akan segera menikmati karya spektakuler yang dihadirkan perusahaan armada pelayaran Nasional PT Dharma Lautan Utama. Karya ini dipersembahkan untuk melayani masyarakat dan merajut Indonesia serta menumbuhkan perekonomian.

Karya ke 45 yang dihadirkan PT Dharma Lautan Utama adalah kapal KM Dharma Rucitra VIII. Kapal dengan panjang 145 meter dengan lebar 26 meter ini, didesain khusus dengan nuansa etnik dan penuh estetika yang membuat pengguna jasa dapat merasakan kenyamanan.

Secara total. KM Dharma Rucitra VIII, dapat mengangkut 260 unit kendaraan campuran dan memiliki ruang kelas suite room 9 kamar yang dilengkapi dengan kamar mandi, sedangkan type kelas 1 memiliki 24 single cabin, lalu kelas 1 type double cabin mempunyai 66 cabin, kelas 2 mempunyai 72 penumpang dan kelas 2 sea view 24 penumpang.

Kapal ini juga mengusung teknologi terbaru dalam menjaga kestabilan kapal yang tujuan utamanya menjamin keselamatan pengguna jasa.

“Hari ini, kami melakukan syukuran dan evaluasi terhadap kapal yang akan dioperasikan dalam waktu dekat. Kapal ini adalah KM Dharma Rucitra VIII” Kata Penasehat Utama yang juga Owner PT Dharma Lautan Utama, Bambang Haryo Soekartono, Senin (13/3).

Kapal ini, Kata BHS, memiliki banyak sekali fasilitas, yang tidak didapatkan di kapal-kapal milik DLU sendiri dan perusahaan lain. Apalagi, sambung BHS, kapal ini memiliki kelebihan-kelebihan yang mengedepankan pada kepuasan konsumen.

Fasilitas Ruang Fitnes, kapal KM Dharma Rucitra VIII

Alumni Teknik Perkapalan ITS Surabaya ini mengatakan, penambahan kapal yang dilakukan PT DLU diharapkan bisa lebih membantu Pemerintah dalam menumbuhkan ekonomi dalam memobilisasi penumpang dan barang/logistik.

Disinggung soal infrastruktur kapal yang spektakuler. Anggota Komisi V DPR-RI periode 2014-2019 mengatakan, PT DLU mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, karena Infrastruktur yang bagus tanpa diimbangi dengan SDM yang baik, maka semuanya tidak bisa berjalan maksimal.

“DLU telah mempersiapkan Infrastruktur dan SDM yang sempurna, yang semuanya itu dipersembahkan untuk masyarakat” Katanya.

Tarif Angkutan Penyeberangan.

Menyoal masalah tarif. Founder BHS Peduli mengatakan tarif angkutan penyeberangan di Indonesia, merupakan tarif terendah di asia tenggara bahkan Dunia.

Menurutnya, Ini perlu mendapatkan perhatian. Kemudian soal regulasi, masih banyak regulasi-regulasi yang harus diterapkan pada moda angkutan darat yang diangkut oleh kapal harus menjadi perhatian pemerintah.

“Terkait dengan Over demensi over load (odol), karena ini akan membahayakan keselamatan. Karena kalau kita lihat, Investasi yang demikian besar, dikhawatirkan bisa tidak ada artinya, jika keselamatan tidak dapat terjamin jika terjadi unstability ram dor patah dan lainnya, ini akan membahayakan transportasi itu sendiri, pemerintah harus secara tegas menerapkan load kendaraan yang sebenarnya”Tukasnya.

Jajaran Komisaris/Owner saat berada di deck kendaraan

Selanjutnya, tegas BHS. Kaitannya dengan masalah alur, yang mana, alur-alur kita banyak yang dangkal, ini bisa tergerus bisa terjadi kebocoran atau bahkan bisa terbalik, Ini sangat membahayakan.

“Masalah yang lain, yaitu beban daripada Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Ini, dibebankan kepada transportasi laut. dan itu sangat besar, harusnya yang terbesar adalah transporstasi darat daripada transportasi laut. PNBP ditargetkan diatas Rp10 triliun, dan Rp6 Triliun dibebankan kepada transportasi laut. Padahal penumpang di transportasi laut tidak lebih dari 10%, dibandingkan dengan transportasi darat.”Ucap BHS.

Kenapa transportasi darat PNBP nya lebih kecil daripada transportasi laut? Padahal, kata BHS, jargonnya Pak Jokowi adalah Poros Maritim, seharusnya transportasi laut lebih mendapatkan fasilitas.

“Kalau di Negara continental Malaysia, Vietnam dan Thailand. Maritimnya, diberikan insentif yang tinggi, bunga bank sepertiga daripada bunga komersial. Ini yang harus diberikan Pemerintah kepada kita, karena kita ingin transportasi laut hidup dan berkembang, maka sudah selayaknya Pemerintah memberikan insentif yang berpihak pada pengusaha transportasi laut”Tutup BHS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *