Yuk Aini: Berdayakan Perempuan, Anggota KKI Dibekali Pelatihan Handycraft
SIDOARJO-KEMPALAN: Komunitas Kain dan Kebaya Indonesia (KKI) kembali menggelar pelatihan handycraft. Pelatihan yang digagas KKI DPC Sidoarjo ini digelar di Pendopo Museum Mpu Tantular, Sabtu (25/2/2023).
Puluhan peserta antusias mengikuti pelatihan yang dibimbing oleh Theodora Susanti. Alumni FE Unair tahun 2005 ini memang piawai dan berpengalaman membuat bros. Khususnya dari kain perca. Tak heran bila dia dipercaya melatih komunitas yang seluruh anggotanya perempuan itu.
“Membuatnya mudah kok. Bahan-bahannya juga sudah kami sediakan. Mereka (peserta) tinggal mengkreasikan dengan materi yang kami berikan,” kata Dora.
Hal itu diakui juga oleh Tri Retno Utami. Bendahara KKI Sidoarjo ini juga ikut serta dalam pelatihan kerajinan tangan itu. “Buatnya memang gampang dan tidak lama. Sekarang saya sudah bisa membuat bros sendiri, “ujar Retno, yang sehari-harinya Wakil Direktur RS Bhayangkara Pusdik Porong.

Selain Retno, ikut serta juga wakil ketua KKI DPC Sidoarjo, Cathriene dan Humas KKI Sidoarjo, Christine Wu.
Ketua KKI DPC Sidoarjo, drg Izzatul Aini Minhadj M.Sp. Perio menambahkan, bagi KKI Sidoarjo, ini adalah pelatihan kedua yang diadakan di museum yang berlokasi di Kecamatan Buduran, Sidoarjo.
Sebelumnya, KKI juga pernah menggelar pelatihan membuat sandal di tempat ini pada pertengahan Januari 2023. “Bila sebelumnya pelatihan membuat sandal dan tata rias, kali ini kami melatih komunitas membuat bros,” ujarnya.
Menurut Yuk Aini, panggilannya dikalangan KKI, handycraft bros dipilih karena cara membuatnya simpel tapi punya nilai ekonomi tinggi. “Bahan-bahannya pun mudah didapat. Bros-bros ini bisa diaplikasikan ke kebaya, jilbab, selendang dan tas. Tentu menarik dan punya harga jual,” urainya.
Dengan mengadakan pelatihan secara rutin ini, selain untuk membekali anggota keterampilan, juga untuk menambah income keluarga. Sehingga anggota komunitas bisa lebih mandiri. “Ini juga kan sesuai dengan visi KKI yakni memberdayakan perempuan Indonesia,” tambah Aini.

Setelah mengikuti pelatihan, peserta diajak berkunjung ke Radish Collection di Sidokare Indah. Di Galeri butik milik Dwilaksmi, istri Widiyantoro, Kepala Disperindag Kabupaten Sidoarjo ini, anggota komunitas diajak melihat produk yang di design sendiri oleh ownernya.
“Semua produk di galeri itu di design sendiri oleh ownernya, lho? Hal ini tentu menginspirasi anggota,” jelasnya.
Yang menggembirakan, kata Aini, beliau membuka lebar-lebar bagi anggota KKI DPC Sidoarjo untuk menjual hasil karyanya di galerinya.
Tentunya hal ini sangat membanggakan baginya. Karena usaha KKI sudah mulai terbuka jalan bagi anggotanya untuk semakin meningkatkan kreatifitasnya.
Sebab, selama ini ada kebingungan hasil karyanya nanti dijual kemana dan dimana?
“Walaupun tentunya di galeri tersebut bukan tempat satu-satunya, tapi peluang yang diberikan sudah meningkatkan semangat yuk-yuk KKI untuk berkreasi,” pungkas dokter gigi spesialis periodonsia ini. (Muhammad Tanreha)
