Made in Japan
KEMPALAN: INVASI pasukan Jepang pernah menggemparkan dunia pada Perang Dunia Kedua 1939 sampai 1945. Perang Dunia meluas ke Asia Pasifik setelah Jepang menyerang Pearl Harbour pada 7 Desember 1941. Amerika yang semula tidur akhirnya bergabung dengan Pasukan Sekutu. Amerika mengirim bom atom ke Hiroshima dan Nagasaki pada 1945, membuat dua kota itu luluh lantak dan memaksa Jepang menyerah.
Invasi militer Jepang menggemparkan dan menggetarkan dunia. Jepang kalah perang dan dipaksa untuk melakukan demiliterisasi total. Oleh Amerika dan Sekutu, anggaran pertahanan dan persenjataan Jepang dipangkas nyaris nol. Jepang tidak boleh punya tentara kecuali jumlah minimal untuk pertahanan.
Invasi militer Jepang dikebiri. Tetapi hal itu tidak membuat Jepang hilang dari peta dunia. Jepang justru bangkit menjadi raksasa dunia di bidang ekonomi. Produk-produk industri Jepang, mobil dan elektronika menginvasi dunia. Made in Japan menjadi label yang menyerbu seluruh sudut pasar dunia.
BACA JUGA: Australia The Lucky Country
Jepang menginvasi Eropa dan Amerika yang ketakutan. Enemy at our gates, musuh sudah ada di gerbang kita. Invasi ekonomi Jepang datang bergelombang menyerbu Amerika dan Eropa. Hanya butuh waktu sekitar 30 tahun bagi Jepang untuk bangkit dari kehancuran perang dan menjadi raksasa ekonomi yang sejajar dengan ‘’economic power house’’ Eropa dan Amerika.
Made in Japan menjadi momok pasar dunia. Sekarang, Made in Japan menjadi momok sepak bola internasional. Seperti serbuan terhadap Pearl Harbour yang mengagetkan dunia, serbuan Jepang terhadap Jerman dan Spanyol pada pertandingan Piala Dunia di Qatar kali ini membuat seluruh dunia terperangah tidak percaya.
