Wujuduhu Ka’adamihi

waktu baca 4 menit
ILUSTRASI: Foto: theodysseyonline.com

KEMPALAN: Ini adalah sepenggal ungkapan Arab bermakna kurang lebih “Adanya sama seperti ketidak beradaannya”. Untuk membahasakan seseorang yang tidak memberikan andil dan peran positif di masyarakat. Keberadaan seseorang itu diuji seberapa besar manfaatnya bagi orang lain dan lingkungannya.

Jauh-jauh hari sebelumnya Rasulullah SAW sudah menegaskan bahwa, sebaik-baiknya dari kita adalah yang paling bermanfaat bagi yang lain, bagi manusia yang lain. Keberadaan seseorang itu diuji dari seberapa besar manfaat bagi orang lain dan lingkungannya, bukan bagi binatang, bukan bagi Malaikat sekalipun atau mahluk Allah yang lain. Apalagi bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam.

Jangan sampai berprasangka atau mengira, saat kita memuja dan memuji Allah SWT, lalu Allah SWT senang dan tersanjung. Jangan pula menduga bahwa Allah SWT akan kehilangan kuasa saat mahluk-Nya mendurhakai dan tidak ada yang menyembah-Nya. Allah SWT tidak akan menjadi akibat, dan mahluk-Nya tidak akan menjadi sebab bagi-Nya. Justru Dialah musabbabul asbbab, penyebab seluruh sebab.

BACA JUGA: Kemana Rezeki Pergi

Manusia diciptakan untuk memakmurkan kehidupan manusia yang lain. khalifah fil ardi, pemakmur di bumi. Perjalanan hidup manusia akan mengalami berbagai fase. Mungkin saat ini kita sedang tertatih-tatih menjalani hidup yang serba sulit. Mungkin kita sedang terhuyung-huyung karena terpaan masalah demi masalah yang tak kunjung selesai. Bahkan, mungkin kita merasa keadaan yang kita rasakan kini adalah siksa yang hanya bisa diakhiri dengan kematian.

Sebagaimana tujuan dari penciptaannya manusia harus menjadi pemakmur bagi yang lain. Jangan sampai menjadi orang yang keberadaannya sama dengan ketiadaannya, Wujuduhu ka’adamihi. Lebih-lebih jangan sampai juga menjadi orang yang Adamuhu khoirun minwujudihi atau Ketiadaanya lebih baik ketimbang keberadaannya. Naudzubillahi min dzalik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *