Ternyata, Ini Dua Pemain Chelsea yang Ditarget De Zerbi

waktu baca 2 menit
Dua pemain Chelsea Marc Cucurella dan Trevoh Chalobah yang gagal mengamankan gawang Kepa Arrizabalaga dari kebobolan. (Foto: The Sun)

BRIGHTON AND HOVE-KEMPALAN: Ternyata masa bulan madu Graham Potter sebagai tactician Chelsea hanya berlangsung sampai sembilan pertandingan. Begitu menginjak ke pertandingan kesepuluhnya, dia harus merasakan kekalahan untuk kali pertama.

Apesnya, kekalahan pertamanya tersebut didapat Potter dari mantan klubnya Brighton & Hove Albion. Di Amex Stadium, Brighton and Hove, Potter harus menyaksikan anak asuhnya dihabisi tuan rumah 1-4 dalam lanjutan Liga Primer Inggris, Sabtu malam (29/10).

BACA JUGA: Diuji Mantan Klubnya, Begini Kata Graham Potter

Bahkan, dua dari tiga gol pertama The Seagulls (julukan Brighton) juga tercipta melalui gol bunuh diri dari kedua pemain Chelsea. Yaitu Ruben Loftus-Cheek pada menit ke-14 dan Trevoh Chalobah pada menit ke-42. Gol pertama Brighton diciptakan oleh Leandro Trossard pada menit kelima.

The Blues (julukan Chelsea) sebenarnya sempat memperkecil ketertinggalan pada menit ke-48 melalui gol Kai Havertz. Sayangnya, pada menit kedua babak injury time Brighton malah mampu menambah gol ke gawang Kepa Arrizabalaga jadi 4-1.

Itu jadi kemenangan terbesar Brighton sejak diarsiteki Roberto De Zerbi dan sepeninggal Potter di awal bulan lalu. Seperti dikutip dari laman Metro, De Zerbi ternyata sudah punya resep untuk menghambat permainan Thiago Silva dkk malam itu.

BACA JUGA: Berpotensi Kalahkan Ten Hag Lagi, Begini Kata Graham Potter

Bukan dengan mengeblok serangan dari pemain-pemain menyerangnya. Sebut saja Havertz ataupun Raheem Sterling. Melainkan menutup alur bola dari pemain-pemain fullback-nya seperti bek tengah Trevoh Chalobah dan fullback Marc Cucurella. Nama yang terakhir disebut musim lalu juga memperkuat Brighton.

’’Kami sudah menyiapkan duel satu lawan satu antara (Kaoru) Mitoma melawan Chalobah dan Solly March menghadapi Cucurella,’’ ungkap De Zerbi dalam laman resmi klub. Dua pemain itulah yang selalu jadi awal dari aliran bola ke pertahanan lawan-lawan Chelsea.

Dia pun memuji permainan anak-anak asuhnya malam itu. ’’Pada 20 sampai 25 menit pertama selalu fantastis, baik ketika bermain dengan bola ataupun tanpa bola. Kami bermain dengan intensitas yang saya sukai,’’ sambung pelatih Italiano tersebut dalam pemaparannya. (Yunita Mega Pratiwi)

BACA JUGA: Setelah Jadi Pelatih Chelsea, Ini Kata-Kata Pertama Potter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *