Diuji Mantan Klubnya, Begini Kata Graham Potter
LONDON-KEMPALAN: Graham Potter masih menjalani periode bulan madunya bersama Chelsea. Dari sembilan pertandingan pertamanya sebagai tactician The Blues (julukan Chelsea), hanya tiga kali Potter gagal mempersembahkan kemenangan.
Rekornya, enam kali kemenangan dan tiga kali hasil imbang dipetik Jorginho dkk. Rekor impresifnya itu yang akan diuji oleh mantan anak buah Potter sendiri, Brighton & Hove Albion dalam lanjutan pekan ke-13 Liga Primer Inggris. Duel yang penuh emosional itu akan terjadi di Amex Stadium, Brighton and Hove, Sabtu malam (29/10).
BACA JUGA: Setelah Jadi Pelatih Chelsea, Ini Kata-Kata Pertama Potter
Seperti diketahui, sebelum memutuskan pergi ke London Cobham (kamp latihan Chelsea) awal Oktober lalu, Potter sudah tiga musim lebih menukangi klub berjuluk The Seagulls (julukan Brighton) itu. Kiprah Brighton yang menggigit pada awal-awal musim juga tidak lepas dari sentuhan tangan dingin Potter.
’’Ini adalah tempatku menghabiskan tiga musim yang menyenangkan dan saya tidak sabar kembali lagi ke sana,’’ ucap Potter seperti dikutip dari laman Evening Standard.
’’Hal-hal seperti ini sering terjadi dalam sepak bola. Terkadang kehidupan memberimu peluang dan saat itulah Anda harus memilih mau mengambilnya atau tidak. Waktunya tidak akan selalu tepat bagi siapa pun. Tetapi terkadang memang itu sering terjadi,’’ sambung Potter yang menjelaskan alasan kepergian dirinya dari Brighton ke London Barat.
BACA JUGA: Berpotensi Kalahkan Ten Hag Lagi, Begini Kata Graham Potter
Baginya, menukangi klub sekaliber Chelsea dan merasakan tantangan bermain di ajang Eropa jadi salah satu magnet yang membuatnya melangkahkan kaki keluar dari Brighton. ’’Kemudian ini soal keputusan, keputusan untuk bekerja di sini (Chelsea) terlalu bagus untuk ditolak, menurutku,’’ tutur Potter,
Dalam kepulangan pertamanya yang masih terlalu dini ini, Potter pun tidak berharap banyak mendapat penerimaan yang manis dari pendukung Brighton. Diakuinya, tidak semua pendukung Brighton legowo menerima keputusannya pergi dari klub tersebut.
’’Kebanyakan orang yang sudah ngobrol denganku di Brighton, rata-rata mereka mendukungku. Terima kasih saya ucapkan kepada mereka. Tapi saya tidak naïf. Saya tahu tidak semua orang Brighton berpikir begitu,’’ sebut Potter. (Yunita Mega Pratiwi)