Wah, Ramos Dikartu Merah Karena Wasit Salah Tafsir Kata

waktu baca 2 menit
Momen ketika wasit Pierre Gaillouste menghadiahi bek Paris Saint-Germain (PSG) kartu merah langsung saat melawan Stade de Reims (Foto: The Sun)

REIMS-KEMPALAN: Sergio Ramos kembali mendapat kartu merah langsung, Minggu (9/10). Di Stade Auguste-Delaune II, Reims, markas Stade de Reims, Ramos untuk kali pertama sepanjang memperkuat Paris Saint-Germain (PSG) menerima kartu merah secara langsung dalam ajang Liga Prancis.

Wasit Pierre Gaillouste jadi wasit pertama di Liga Prancis yang mengusirnya dengan kartu merah langsung. Gaillouste bahkan cuma membutuhkan waktu sekitar 10 detik untuk menarik kartu merah dari sakunya setelah mengganjar Ramos dengan kartu kuning.

BACA JUGA: Demi Piala Dunia, PSG Didesak Istirahatkan Mbappe

Baik kartu kuning atau kartu merah itu didapat Ramos karena protes. Itu setelah Ramos memprotes keputusan wasit yang memberikan tendangan bebas kepada Reims karena pelanggaran Marco Verratti. Pada protes pertama, Ramos hanya dijatuhi kartu kuning pada menit ke-44.

Setelah diganjar kartu kuning Ramos tetap berbicara di depan Gaillouste. Sehingga wasit berusia 33 tahun itu mengganjarnya dengan kartu merah langsung. Kartu merah ke-28-nya sepanjang kariernya di lapangan hijau.

Media-media Prancis menyebut Ramos dikartu merah karena dalam protes kerasnya itu dia sempat melontarkan hinaan kepada Gaillouste sebuah kalimat umpatan dalam Bahasa Spanyol. ’’Dia hanya ingin menjelaskan dan meluruskan apa yang terjadi sebenarnya (dengan pelanggaran Verratti),’’ klaim Danilo Pereira, bek PSG, seperti dikutip dari laman L’Equipe.

BACA JUGA: Ditunjuk Tangani PSG, Galtier Siap Jinakkan Ego Mbappe, Neymar, dan Messi

Gaillouste salah tangkap dengan apa yang dikatakan Cuqui (julukan Ramos). Entraineur PSG Christophe Galtier pun juga membenarkan umpatan yang diucapkan Ramos di depan Gaillouste saat itu tak bermaksud menghina sang wasit. Seperti dikutip dari laman Football365.

Ucapan “puta madre” banyak diucapkan di Camp des Loges (sebutan kamp latihan PSG). Baik itu dalam sesi latihan ataupun di keseharian pemain. Terutama para pemain-pemain PSG yang berasal dari negara berbahasa Spanyol. Seperti Spanyol dan Argentina. Tak hanya pemain di PSG. Begitu pula klub-klub lainnya.

’’Saya juga pernah mengalaminya sekitar tiga musim yang lalu. Saya tidak yakin bahwa ucapan itu dia gunakan untuk menghina wasit. Saya sering mendengarnya ketika di antara pemain-pemain Spanyol dalam sesi latihan. Sepertinya, dia (Ramos) agak frustrasi menjelaskannya,’’ tutur Galtier.

Diduga, ada multitafsir di balik kata “puta madre” yang diucapkan Ramos pada saat itu. Jika diartikan memang maknanya menghina ibu dari Gaillouste. Akan tetapi, di Spanyol, artinya lebih ke “sialan”. ’’Seharusnya wasit tetap mampu mengontrol situasi. Bukan sebaliknya,’’ imbuh Galtier. (Yunita Mega Pratiwi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *