Ukraina Akan Masuk Uni Eropa, Apa Untungnya?
KYIV-KEMPALAN: Empat hari setelah Rusia meluncurkan Operasi Militernya di Ukraina pada tanggal 24 Februari, Ukraina langsung mengajukan untuk bergabung ke Uni Eropa. Namun, apakah Ukraina diuntungkan jika bergabung dengan Uni Eropa? Atau mungkin Uni Eropa yang mengalami kerugian karena Ukraina bergabung?
Pada Jumat (17/6), Komisi Eropa telah memberikan rekomendasi kepada Uni Eropa untuk segera mengizinkan Ukraina untuk mendapatkan status anggotanya di Uni Eropa.
Untuk dapat bergabung ke Uni Eropa, Ukraina harus mendapatkan persetujuan dari 27 negara—yang akan dibahas pada 23-24 Juni mendatang pada Konferensi Tingkat Tinggi Uni Eropa.
Selain Ukraina, Georgia dan Moldova juga mengajukan status anggota di Uni Eropa—yang kemudian juga akan dibahas pada konferensi tersebut.
Namun, meskipun Ukraina dan dua negara lainnya sudah berhasil masuk, untuk dapat ‘Beradaptasi’, diperlukan waktu hingga bertahun-tahun.
“Proses negosiasi akan berjalan sangat-sangat lama. Tidak hanya berhenti di pemberian status anggota saja” ucap Bruno Lete—seorang analis keamanan dan pertahanan di Belgia.
Ia juga menyebutkan contoh Turki yang ingin bergabung pada tahun 1999—namun baru dapat ‘Aktif’ secara penuh di Uni Eropa beberapa tahun setelahnya.
Konflik yang ada di Ukraina pada saat ini akan mempersulit keadaan Uni Eropa untuk dapat bergerak—dan akan dibutuhkan bertahun-tahun hingga pada akhirnya Ukraina bisa aktif secara penuh di institusi regional tersebut.
“Peperangan membuat rumit semuanya. Perhatian, dan sumber data dari Ukraina—semuanya hancur, dan hanya akan ada sedikit sumber daya yang bisa diinvestasikan ke untuk proses negosiasi di Uni Eropa” ucap tambah Lete.
Terlebih lagi, Ukraina merupakan negara besar dengan populasi sekitar 40 Juta—yang kemudian akan menjadi tambahan besar bagi Uni Eropa.
Parlemen Eropa yang berisikan 750 anggota—kemudian harus berbagi ‘Jatah’ kepada Ukraina—yang kemudian bisa membuat negara lain kehilangan kursinya dan kekuatannya.
Namun di sisi lain, bergabungnya Ukraina ke Uni Eropa juga bisa menjadi keuntungan besar untuk kawasan Eropa.
Hal tersebut terjadi karena Ukraina dapat menjadi kunci masa depan infrastruktur Eropa—dengan bentuk perdamaian dan stabilitas baru.
Kanselir Jerman yaitu Olaf Scholz juga sudah mengatakan bahwa bergabungnya Ukraina dapat menguntungkan Uni Eropa—karena dapat menghilangkan pengaruh Rusia di kawasan Eropa.
Olaf juga menambahkan bahwa stabilitas Eropa tidak akan terjadi jika stabilitas di Ukraina tidak tercapai—sehingga ia juga mengatakan bahwa Ukraina merupakan kunci bagi Uni Eropa.
Apakah bergabungnya Ukraina akan membuat masa depan baru bagi dunia internasional—terlebih lagi di kawasan Eropa?
(Diambil dari beberapa sumber, Muhamad Nurilham)
