Antara Sepakbola dan Imigrasi: Dilema Identitas Pemain Sepakbola Tim Nasional Perancis Keturunan Afrika

Menjelang pergelaran Piala Dunia 2022 Qatar yang akan berlangsung akhir tahun, seluruh penggemar sepakbola di seluruh dunia pasti telah menyiapkan ‘jagoan’ yang ingin didukung.
Beberapa nama negara besar telah masuk ke dalam ‘prediksi pemenang’ seperti Brazil, Perancis, Argentina, dan lainnya. Perancis akan diperhitungkan sebagai kandidat kuat karena mereka berhasil menjuarai Piala Dunia 2018 di Rusia.
Suatu fakta yang cukup menarik untuk dibahas kemudian adalah bagaimana Perancis menjuarai Piala Dunia 2018 lalu dengan adanya 15 pemain keturunan Afrika atau Africa-descent yang bermain dibawah bendera Perancis, sebut saja pemain-pemain penting seperti Kylian Mbappe, Paul Pogba, N’Golo Kante, Presnel Kimpembe, dan banyak lainnya. Namun kemudian apa dampaknya terhadap tim nasional Perancis yang kurang lebih memiliki lebih banyak pemain African-descent daripada pemain yang asli keturunan Perancis ?
Secara historis, banyaknya orang-orang berkulit hitam yang berasal dari Afrika yang ada di Perancis ini bukan lain karena adanya gelombang imigrasi pada peristiwa-peristiwa besar seperti Perang Dunia II dan saat berlangsungnya Perang Dingin. Afrika yang secara historis juga menjadi wilayah kekuasaan Eropa – terutama Perancis saat masa imperialisme dan kolonialisme menjadi salah satu faktor pendukung banyaknya orang-orang Afrika ini yang melakukan imigrasi ke Perancis.
Di Afrika sendiri sekarang kita banyak melihat dampak dari penjajahan Perancis yang mana sebagian besar negara-negara di Perancis ini dapat menggunakan bahasa Perancis sebagai bahasa nasional mereka selain bahasa asli mereka. Orang-orang atau imigran Afrika yang berlabuh ke Perancis ini tentu ingin mencari kehidupan yang lebih baik di Perancis karena peluang yang ada lebih besar, dan sepakbola pun ikut terdampak oleh karenanya, yang sangat terlihat dan tercermin jelas pada Tim Nasional Perancis atau Les Bleus ini.
NEXT: Sepakbola Perancis yang sempat…
