GAS Usulkan Gatot Nurmantyo sebagai Cawapres Dampingi Anies
SURABAYA-KEMPALAN: Puluhan anggota Gerakan Arek Suroboyo (GAS) sudah mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi calon presiden 2024. GAS berharap calon pasangan Anies nantinya muncul dari unsur militer. Salah satu nama yang diajukan GAS adalah mantan panglima TNI Jenderal (pur) Gatot Nurmantyo.
Sampai saat ini, menurut GAS, pilihan terbaik pendamping Anies adalah Gatot Nurmantyo. Meskipun ada beberapa tokoh militer yang baik, namun GAS meyakni pasangan Anies-Gatot sangat ideal dan diperkirakan akan diterima rakat Indonesia.
“Bagi kami yang pertama dan utama, pemimpin Indonesia harus agamis. Keduanya memenuhi syarat itu,” ungkap Koordinator GAS, Hery Cahya Putra (4/12).
Mengapa pendamping Anies harus militer? Hery Cahya Putra memberikan alasannya.
Pertama, berdasarkan pengalaman sejarah pasangan pemimpin sipil-militer, atau militer-sipil sangat cocok untuk Indonesia.
Kedua, geografi Indonesia yang luas, kepulauan, bhinneka, diperlukan gabungan tokoh yang smart dan tegas.
Ketiga, situasi konflik di Laut Natuna atau Laut China Selatan (LCS) semakin memanas. Konflik China-AS ini akan berdampak langsung terhadap Indonesia. Kapasitas dan pengalaman pemimpin berlatar belakang militer akan sangat diperlukan.
Selain akan mengusulkan wakil presiden, GAS menegaskan juga akan mengusulkan daftar nama-nama menteri yang dianggap cocok membantu Anies.
“Kami sedang mendata nama-nama tokoh yang kapabel, jujur, dan mau berjuang untuk bangsa dan negara. Bukan berjuang untuk dirinya sendiri,” kata Hery.
Hery juga akan mengusulkan kepada Anies untuk membatalkan rencana perpindahan ibukota negara ke Kalimantan. Menurutnya, Jakarta masih tetap terbaik sebagai ibokota negara, ditinjau dari berbagai segi.
Dari tinjauan geopolitik maupun geostrategi, Jakarta adalah yang terbaik sebagai ibukota Indonesia.
Hery menguraikan, Pulau Jawa memiliki barrier alami di sisi selatan (Laut Selatan atau Samudera Hindia) yang terkenal ganas ombaknya. Di sisi timur ada Pulau Sulawesi. Disisi utara ada Pulau Kalimantan. Dan di sisi Barat ada Pulau Sumatera.
“Inilah mengapa founding father bangsa ini memilih ibukota negara di pulau Jawa. Jika Ibukota di Pulau Kalimantan maka seperti menyerahkan ibukota negara ke tangan penjajah,” tegas Hery.
Dalam waktu dekat Hery berjanji akan segera menemui Anies untuk memberikan usulan yang telah digodok bersama timnya.
“Kami sudah mantap mendukung Pak Anies. Dan kami siap memenangkannya dalam Pilpres 2024,” tegas Hery. (*)
Editor: Freddy Mutiara