Plh. Sekdaprov Heru Ajak Para Investor Berinvestasi di Jatim
SURABAYA, KEMPALAN: Mewakili Gubernur Jawa Timur, Pelaksana Harian (Plh) Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono membuka Forum Bisnis dan Percepatan Realisasi Investasi di Jawa Timur yang diselenggarakan di Hotel JW. Marriott Surabaya, Selasa (30/11).
Melalui forum tersebut, Plh. Sekdaprov Heru mengajak para investor baik dalam ataupun luar negeri untuk berbondong-bondong berinvestasi di Jawa Timur. “Kami mengundang bapak/ibu calon investor untuk datang berinvestasi di Jawa Timur, karena investasi di Jawa Timur pasti untung,” kata Heru, meyakinkan.
Dengan jargon Investasi di Jawa Timur Pasti Untung, mantan Bupati Tulungagung ini mengungkapkan bahwa Jawa Timur merupakan provinsi strategis dalam konstelasi nasional dengan luas wilayah 47.799,75 km2 dan jumlah penduduk sebanyak 40,67 juta jiwa. “Apalagi, Jawa Timur berada dalam masa bonus demografi karena 71,65 % merupakan usia produktif antara 15-64 tahun,” katanya.
Heru meyakini, kestabilan ekonomi yang kokoh menjadi energi positif bagi bangkitnya Jawa Timur. Hal tersebut dapat dilihat dari kinerja investasi pada triwulan III tahun 2021 menembus Rp. 18 triliun, PMA sebesar Rp. 5,4 triliun (27,8 %) dan PMDN sebesar Rp. 12,6 triliun (72,2 %). Kondisi tersebut mengalami pertumbuhan 15,6 % (y-on y). Sementara nasional tumbuh 3,7 %.
“Tentu ini menjadi angin segar bahwa Jawa Timur masih menjadi daerah yang menarik dan layak untuk berinvestasi,” kata Heru.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, investasi merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan pembangunan daerah. Menurutnya, investasi berpengaruh terhadap pembangunan juga berkorelasi positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. “Hal ini dikarenakan peningkatan investasi akan memberikan peran besar dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi daerah,” jelasnya.
Heru menjelaskan, salah satu upaya proaktif promosi investasi di Jawa Timur adalah dengan menyediakan informasi potensi dan peluang investasi melalui Investment Project Ready to Offer (IPRO) sebagai ujung tombak promosi investasi. Dengan IPRO, calon investor mampu melihat profil ke depan investasi dimaksud.
“Kegiatan promosi investasi ini diharapkan akan mampu mengakselarasi pembangunan daerah, melalui pembangunan infrastruktur maupun bangkitkan pusat-pusat ekonomi baru serta proyek-proyek lainnya sebagaimana tertuang pada Perpres 80 Tahun 2019,” imbuhnya.
Di sisi lain, Heru mengatakan, Jawa Timur merupakan business center bagi kawasan timur Indonesia. Tak hanya itu, Jawa Timur juga berperan sebagai penghubung (hub) Indonesia Bagian Timur dan penyangga stok pangan nasional bagi Indonesia.
Mesin perekonomian Jawa Timur dinilainya berjalan progresif. Semua lapangan usaha mengalami pertumbuhan walau masih diterpa pandemi Covid 19. Dengan tingkat inflasi yang mampu dikendalikan pada Oktober 2021 sebesar 0,18 %.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, walau masih diterpa pandemi, alhamdulillah kinerja ekonomi makro Jawa Timur di triwulan III Tahun 2021 menunjukkan pertumbuhan ekonomi positif, sebesar 3,23 % years on years,” terangnya.
Heru juga mengajak semua perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) untuk tertib melakukan administrasi dengan mencatatkan kinerja perusahaannya pada Laporan Kinerja Penanaman Modal (LKPM) secara online.
“Kenapa perlu dilakukan? agar kinerja investasi di Jawa Timur dapat diketahui secara riil. DPMPTSP Provinsi Jatim dan DPMPTSP Kabupaten/Kota siap memfasilitasi dan mendampingi bapak ibu semua,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Heru mengapresiasi kepada bupati/wali kota penerima Invesment Award 2021, yang merupakan salah satu tolok ukur untuk mengetahui kinerja investasi daerah maupun perusahaan PMA dan PMDN di Jawa Timur. Sehingga diharapkan mampu mengakselerasi peningkatan realisasi investasi di berbagai daerah di Jawa Timur.
“Saya ucapkan selamat kepada seluruh penerima penghargaan investment award kali ini,” ucapnya.
Pada kesempatan ini juga diserahkan penghargaan investment award dengan beberapa klaster. Klaster pertama dengan PDRB lebih dari Rp. 100 triliun diberikan kepada Pemkab Sidoarjo sebagai juara pertama, Pemkab Gresik juara kedua dan Pemkot Kediri juara ketiga.
Klaster kedua dengan klasifikasi PDRB antara Rp. 50-100 triliun diberikan kepada Pemkab Malang sebagai juara pertama, Pemkab Banyuwangi juara kedua dan Pemkab Bojonegoro sebagai juara ketiga.
Sementara klaster ketiga dengan PDRB antara Rp. 5-50 triliun diberikan kepada Pemkab Lamongan sebagai juara pertama, Pemkab Magetan sebagai juara kedua dan Pemkab Ngawi sebagai juara ketiga.
Selain kepada kabupaten/kota, Invesment Award juga diberikan kepada PMA, yaitu Juara pertama diberikan kepada PT. Paiton Energy Kab. Probolinggo, Juara kedua PT. Smelting Kab. Gresik dan Juara ketiga PT. Green field Kab. Malang.
Sedangkan untuk PMDN, Invesment Award diberikan kepada PT. Solusi Bangun Indonesia, Tbk Tuban sebagai juara pertama, lalu PT Tirta Fresindo Jaya Kab. Pasuruan sebagai juara kedua dan juara ketiga kepada PT. New Minatex Kab. Malang. (Dwi Arifin)
Editor: Freddy Mutiara