Aktivis Anti-Korupsi Lakukan Aksi Potong Gundul usai Bupati Probolinggo Ditangkap KPK
PROBOLINGGO-KEMPALAN: Sekretaris Daerah LSM LIRA DPD Kabupaten Probolinggo, Deni Ilhami beserta rekan-rekannya, melakukan aksi potong gundul usai Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari ditangkap KPK.
Puput Tantriana Sari beserta suaminya, yang merupakan anggota DPR RI, Hasan Aminuddin terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Minggu (29/8) dini hari.
Kabar penangkapan tersebut kemudian disambut oleh beberapa aktivis anti korupsi di Probolinggo dengan aksi potong gundul.
Deni Ilham, salah satu aktivitas yang melakukan aksi potong gundul, menjelaskan bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk nazar dirinya dan beberapa aktivis antikorupsi di Probolinggo.
Dia mengatakan “Ini sudah jadi nazar kami dari beberapa tahun lalu. Jika ada peristiwa yang menyangkut Hasan, Tantri, atau koleganya ditangkap dan kena proses hukum, maka kami nazar potong gundul. Ini bentuk rasa syukur kami dan teman-teman di Probolinggo.”
Deni juga mengaku sempat merasa kesal karena laporan lembaganya terkait dugaan kasus pelanggaran hukum yang dilakukan Bupati, Hasan, dan rekan-rekannya, banyak yang berjalan lambat dan bahkan mandek prosesnya.
“Karena dahulunya mereka ini terkenal kebal hukum, kami laporan lambat prosesnya, bahkan kami duga ada intervensi ke penegak hukum, selalu lamban.” tuturnya.
Oleh karena itu, Deni Ilhami merasa sangat bersyukur usai mendengar kabar KPK bergerak melakukan OTT kepada Puput Tantriana dan Hasan Aminuddin
Dia merasa bahagia karena segala usahanya, yang meneruskan perjuangan orang tuanya dulu, akhirnya terbayarkan.
“Ini ibarat bisul yang pecah, akumulasi dari banyak dugaan kasus hukum yang prosesnya berjalan lambat bahkan hilang. Ini bagian ikhtiar saya sejak dahulu, mulai dari orang tua saya dan kini perjuangannya terbayarkan dengan adanya OTT ini.” kata Deni.
Deni juga mengaku bahwa dirinya siap jika diminta keterangan dan bantuan KPK untuk membongkar berbagai dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh bupati Probolinggo dan rekan-rekannya.
“Kalau KPK berkenan, minta penjelasan kami. Kami siap jadi mitra untuk membongkar sampai ke akar-akarnya atas setiap dugaan hukum dan TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang) yang terkait dengan mereka yang tertangkap tangan itu.” tegas Deni. (Edwin Fatahuddin, jpnn)