Tanjung Verde Melaju ke Piala Dunia Berkat Pemain Diaspora

waktu baca 2 menit
Ekspresi gelandang serang Tanjung Verde Ryan Mendes setelah membawa negaranya lolos ke Piala Dunia 2026. (Foto: BBC)

PRAIA-KEMPALAN: Indonesia termasuk salah satu negara berkembang di sepak bola yang menggerakkan program diaspora secara masif demi mendapat tiket ke Piala Dunia. Tanjung Verde salah satunya.

Bedanya Tanjung Verde sukses dengan proyek pemain diasporanya. Seperti yang terjadi dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Afrika, Selasa dini hari WIB (14/1).

Bertanding di Estadio Nacional de Cabo Verde, Praia, Tanjung Verde membekuk tim papan bawah Eswatini dengan tiga gol tanpa balas di dalam laga matchday penutup. Tanjung Verde lolos ke Piala Dunia untuk kali pertama dalam sejarah.

Total secara keseluruhan, dari 25 pemain yang bermain dalam FIFA Matchday pekan ini, 14 pemain di antaranya merupakan pemain diaspora. Kebanyakan dari Portugal, lalu dari Belanda dan Prancis.

Dari ke-14 pemain diaspora itu antara lain Bruno Varela, Pico, Steven Moreira, Wagner Pina, Sidny Lopes Cabral, Jamiro Monteiro, Deroy Duarte, Telmo Arcanjo, Laros Duarte, Garry Mendes, Willy Semedo, Dailon Livramento, Helio Varela, dan Heriberto Tavares.

Contohnya Pico, atau yang bernama asli Roberto Carlos Lopes. Dia dilahirkan di Crumlin, Irlandia. Dia sebelumnya pernah memperkuat timnas U-19 Republik Irlandia.

BACA JUGA: Bawa Brasil Lolos ke Piala Dunia 2026, Ini Kunci Carlo Ancelotti

’’Ayahku berasal dari pulau Sao Nicolau. Ayahku meninggalkan negara ini sejak dia masih berusia 16 tahun,’’ kenang Pico, ketika diwawancarai di siniar BBC Destination New Jersey.

Meski begitu, lanjut Pico, mereka saling bahu membahu di timnas Tanjung Verde. ’’Kami berasal dari berbagai penjuru dunia. Kami bahagia dengan capaian-capaian kami ketika kami bermain bersama,’’ sambungnya.

Bedanya, Tanjung Verde sudah lama merintis program diaspora di dalam sepak bola. Yaitu sejak tahun 2002. Lito, striker diaspora dari Portugal yang mengawali proyek tersebut.

’’Dia (Lito) pemain pertama yang dibesarkan di luar negara Tanjung Verde, tetapi memilih bermain di timnas Tanjung Verde,’’ ucap Wakil Presiden Federasi Sepak Bola Tanjung Verde (FCF) Inacio Carvalho, dilansir dari laman The Guardian.

’’Kami sudah mengharapkan banyak kepadanya agar bisa membujuk pemain dari Portugal lainnya yang punya keturunan Tanjung Verde bersedia membela timnas (Tanjung Verde),’’ sambung Carvalho. (YMP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *