Donnarumma Ngacir ke Ruang Ganti Sebelum Adu Penalti Liverpool vs PSG, Ngapain?

waktu baca 2 menit
Selebrasi kiper timnas Italia Gianluigi Donnarumma setelah mematahkan tembakan dua algojo Liverpool FC di Anfield Stadium, Liverpool, Rabu dini hari (12/3). (Foto: The Telegraph)

LIVERPOOL-KEMPALAN—Gianluigi Donnarumma mengubah peruntungannya saat dia mengawal gawang Paris Saint-Germain (PSG) pada second leg 16 Besar Liga Champions, Rabu dini hari (12/3).

Tidak seperti saat first leg 16 Besar di Parc des Princes, Paris, sepekan lalu, saat dirinya disalahkan karena kebobolan satu gol atas LFC. Maka, di Liverpool, Donnarumma dapat menjelma menjadi pahlawan bagi Les Parisiens (julukan LFC).

Dalam second leg 16 Besar Liga Champions, PSG mampu membalaskan kekalahannya di Paris dengan kemenangan 1-0. Skornya sama persis, 1-0. Sampai babak tambahan, tidak ada klub yang jadi pemenang.

Sehingga, laga itu pun dilanjutkan dengan babak adu penalti. Di dalam babak inilah aksi-aksi Gigio (sapaan akrab Donnarumma) mampu menggagalkan dua penalti algojo LFC, Darwin Nunez dan Curtis Jones. Hanya sepakan Mohamed Salah yang gagal dia bendung malam itu.

Gigio terpilih jadi Player of the Match. Bagi Gigio, ini kali pertama dia merasakan adu penalti dalam ajang Liga Champions, dan memenanginya. Lucunya, sebelum tampil heroik malam itu, Gigio sempat “menghilang”. Dia pergi ngacir ke ruang ganti.

BACA JUGA: Tahun Lalu PSG Comeback di Catalan, Tahun Ini PSG Comeback di Liverpool

Berbicara kepada salah satu media dari Italia, Sky Sport Italia, Gigio mengungkapkan alasan di balik ngacir-nya dia ke ruang ganti itu. Tidak karena dia grogi atau tegang saat akan berhadapan dengan babak adu penalti.

’’Aku ingin buang air kecil,’’ seloroh penjaga gawang imnas Italia tersebut. Benarkah itu? Ternyata tidak begitu. Mantan portiere AC Milan tersebut menjawab pertanyaan dengan bercanda.

Sebab, dia melakukan hal yang lebih penting saat masuk ke ruang ganti. Bukan lantaran kebelet buang air kecil seperti guyonannya tersebut. Melainkan membicarakan tentang taktik menghadapi adu tendangan penalti.

’’Aku pergi saat itu langsung ke ruang ganti, karena aku sudah menyiapkan sesuatu bersama para pelatih kiper (Borja Alvarez dan Nicolas Cousin). Itu bagus bagiku dalam mengambil keputusan dalam upaya mencoba menghentikan beberapa sepakan penalti,’’ sambung Gigio.

Aksi-aksi Gigio malam itu mengingatkan aksi-aksinya ketika memperkuat timnas Italia dalam Euro 2020. Bahkan saat itu dia membawa Italia bisa memenangi dua adu penalti. Yaitu dalam semifinal kontra Spanyol dan final melawan Inggris. (YMP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *