Hari ini 4 Menteri Hadir di Grahadi, Paparkan Progam Percepatan di Jatim

waktu baca 3 menit
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

SURABAYA-KEMPALAN: Hari ini, Minggu (9/3) empat menteri akan hadir di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Mereka sengaja hadir untuk memaparkan program yang perlu dilakukan percepatan di Jawa Timur.

“Untuk itu, saya minta hari Minggu, 9 Maret, semua Bupati dan Wali Kota se-Jatim untuk hadir di Grahadi. Inysa Allah kita akan membangun satu perencanaan secara detil tapi cepat. Dari program-program yang memang perlu dilakukan percepatan di Jawa Timur,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Hal ini disampaikan Gubernur Khofifah saat memberikan sambutan dalam acara Pelantikan Serentak Ketua Dekranasda
Kabupaten/Kota se-Jawa Timur di Ruang Hayam Wuruk, Lantai 8, Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Jumat (7/3).

Kebetulan, selain gubernur, wakil gubernur, sekda, dan para kepala OPD Pemprov Jatim,  acara ini juga dihadiri oleh sebagian besar bupati dan wali kota se-Jatim.

Pertemuan ini sangat penting. Apalagi, menurut berita statistik BNS Selasa lalu, se-Jawa ini sedang mengalami deflasi. Meski deflasi Jawa Timur paling ringan, paling rendah. Karena ada provinsi lain yang deflasinya paling dalam.

“Ketika kita melihat suasana seperti ini, maka upaya kita semua untuk melakukan inovative financing dengan melakukan berbagai ikhtiar. Agar pertumbuhan ekonomi kita tetap signifikan,” tuturnya.

Pada saat yang sama, lanjut Khofifah, IPM diharapkan akan naik karena yang kita dirikan adalah sekolah. Demikian pula rekrutmen tenaga kerja bisa dilakukan kalau ini bisa dubangun bersana-sama. “Sehingga perlu ada penjelasan detil dari Pak Mensos (Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf) pada hari Minggu (9/3) nanti,” ucapnya.

Selain itu,  dalam acara ini para bupatu akan mendengarkan apa yang menjadi program koperasi desa. Sebab, para bupati tentu sudah mendapatkan berbagai masukan, keluhan atau kekhawatiran dari para kepala desa. Karena di sana sudah ada BUMDes, sudah ada koperasi, lalu sekarang ada Koperasi Desa, lalu pendanaannya dari mana dan seterusnya.

Supaya terang, tidak galau berkepanjangan,  Mendes PDTT dan Menkop juga akan dihadirkan untuk memberikan pemaparan.
“Saya sudah menyampaikan seyogyanya tidak hanya di desa, tapi di kelurahan juga perlu koperasi, sehingga kita akan bersama-sama mendiskusikan itu,” kata Khofifah.

Kemudian, lanjut Khofifah, bagi daerah-daerah yang potensial ekspansi, mungkin akan banyak investor yang agak menghindar dari ring satu. Kalau dari ring satu, mereka akan agak menjauh sedikit ke Lamongan. Kalau dari Mojokerto akan ke Jombang, ke Nganjuk. Selain ke Pasuruan mereka akan ke Probolinggo. “Nah, untuk daerah-daerah yang potensial, investasi akan masuk ke sana,” jelasnya.

Karena itu, PR kita adalah RTDL (Rencana Detil Tata Ruang). Untuk itu,
Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia Nusron Wahid juga akan dihadirkan.

Untuk itu, Khofifah mohon izin kepada para para istri bupati atau wali kota yang suaminya hadir di acara tersebut untuk tidak mencari. Termasuk suami yang istrinya menjadi bupati atau wali kota. Pasalnya, ada hal yang harus kita tangkap dalam waktu cepat.

“Kepada teman-teman di Pemprov saya sudah sering kali menyampaikan, bahwa kalau kita bekerja ketas provinsi lain juga bekerja keras. Kita bekerja melompat, provinsi lain juga melompat. Kita bekerja cerdas provinsi lainpun bekerja cerdas,” terang Khofifah.

Lalu apa yang membedakan? Menurut Khofifah adalah kecepatan kita dalam menangkap peluang. “Maka kalau kita yang duluan menangkap peluang, Insya Allah ruang untuk melakukan improvement akan lebih luas dan lebih longggar,” tandasnya. (Dwi Arifin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *