Persid Jember vs Persekap Kota Pasuruan Menjadi Laga Pembuka Kompetisi Liga 4 Jawa Timur 2025

waktu baca 2 menit

SURABAYA-KEMPALAN : Sebelum bergulirnya Liga 4 Jawa Timur, Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Timur (Asprov PSSI Jatim) telah menggelar manager meeting pada Kamis, 12 Desember 2024 lalu di Surabaya Suites Hotel Surabaya.

Sebanyak 66 tim dipastikan ambil bagian dalam kompetisi amatir yang sebelumnya menggunakan nama Liga 3 Jatim tersebut. Perubahan ini menyusul kebijakan PSSI Pusat dengan memunculkan Liga Nusantara, di mana pesertanya diambil dari 6 klub Liga 2 dan 10 tim dari 16 besar Liga 3 musim 2023/2024.

“Liga 4 Jatim ini jumlah pesertanya terbanyak di Indonesia,” sebut Sekretaris Asprov PSSI Jatim, Dyan Puspito Rini.

Kompetisi Liga 4 sendiri akan diputar dengan menggunakan format home tournament dengan sistem setengah kompetisi. Di babak penyisihan, mereka akan dibagi ke dalam 16 grup, dengan masing-masing grup akan diisi empat dan lima tim.

“Saat ini sudah ada 14 tuan rumah. Di babak penyisihan grup ini nanti, ada 14 grup yang diisi empat tim dan dua grup sisanya diisi lima tim,” jelas mantan atlet layar Nasional. 

Adapun calon tuan rumah Liga 4 terdiri dari Persewangi Banyuwangi, Mitra Surabaya, Persid Jember, Perseba Bangkalan, Persida Sidoarjo, Sinar Harapan Sidoarjo, Arema Indonesia, Persegres Putra, PSMP Mojokerto, Persikoba Batu, Triple’s Kediri, Persedikab Kediri, Inter Kediri, Nganjuk Ladang, Persepon Ponorogo.

“Saat ini ada 14 tuan rumah, dua sisanya akan dihandle Asprov,” tutur wanita yang akrab disapa Ririn tersebut.

Sesuai rencana, Liga 4 Jatim mulai digulirkan pada 5 Januari 2025 dan diharapkan sudah selesai pada 28 Februari 2025 mendatang. Persid  Jember vs Persekap Kota Pasuruan menjadi laga Pembukaan kompetisi liga 4 di Stadion Jember Sport Garden Sabtu 04/01/2025. “Pokoknya, kami upayakan selesai sebelum bulan Ramadhan,” kata mantan Presenter Pojok Arena JTV tsb.

PSSI Jatim sendiri belum menentukan target dari gelaran ini. Sebab, mereka masih belum mengetahui kejelasan status Liga 3 dan Liga 4 ke depan seperti apa. “Kita masih menunggu kebijakan dari pusat dan sosialisasinya, karena kaitannya kita tidak ingin sponsor melihat bahwa Liga 4 ini adalah degradasi, tapi hanya perubahan sistem. Dan itu yang perlu kita gaungkan bersama-sama,” jelas Ririn. (Ambari Taufiq /M Fasichullisan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *