Rekor Mourinho di Final Eropa Terhenti
BUDAPEST-KEMPALAN: Tahun ini bukanlah tahun keberuntungan bagi Jose Mourinho. Mou untuk kali pertama gagal menuntaskan laga final turnamen antarklub Eropa. Kamis dini hari WIB (1/6),
Di Puskas Arena, Budapest, rekor milik pelatih berjuluk The Special One tersebut putus di tangan Sevilla FC. Dalam final Liga Europa, rekor Mou itu berakhir bersama AS Roma. Roma menyerah lewat babak adu penalti 1-4.
Hanya eksekusi Bryan Cristante yang mampu menjebol gawang Bono. Dua algojo Roma lainnya, Gianluca Mancini dan Roger Ibanez gagal menjalankan tugasnya. Sementara itu, keempat algojo Los Nervionenses (julukan Roma) sukses menjalankan tugasnya.
Keempat algojo Sevilla tersebut di antaranya Lucas Ocampos, Erik Lamela, Ivan Rakitic, dan Gonzalo Montiel.
BACA JUGA: Misi Lain Mourinho-Mendilibar di Final Liga Europa
Kekalahan ini cukup pahit bagi Il Lupi (julukan Roma). Pasalnya, klub yang musim lalu memenangi Liga Conference Europa tersebut unggul terlebih dari gol Paulo Dybala pada menit ke-35.
Sayangnya, pada 10 menit babak kedua Mancini melakukan kesalahan yang berbuah gol bunuh diri. Gol bunuh diri itulah yang jadi awal dari keruntuhan ambisi Mou mencatat back to back juara ajang antarklub Eropa.
Dalam konferensi pers setelah pertandingan, Mou menyebut anak asuhnya kelelahan di babak kedua. Bahkan sampai babak adu penalti. Kepada Sky Sport, Mou bangga dengan capaian anak asuhnya.
’’Anda bisa kalah dalam pertandingan sepak bola, tetapi harus tetap bermartabat. Dalam karierku, sudah lima final Eropa yang kujalani dan baru dalam final ini saya menelan kekalahan. Tetapi saya lebih bangga di sini,’’ tutur Mou.
Selain pemainnya yang kelelahan, pelatih berkebangsaan Portugal itu menuding kinerja wasit Anthony Taylor dari Inggris malam itu sudah berat sebelah. ’’Dia (Taylor) terlihat lebih seperti orang Spanyol. Tetapi kami memberikan segalanya,’’ kecam pelatih yang di dalam kariernya dikenal palingg vokal melawan wasit itu.
’’Banyak kartu kuning yang diberikan kepada kami dan datanglah ketidak adilan gara-gara (Erik) Lamela yang harusnya mendapat kartu kuning kedua,’’ tambah pelatih yang sudah memenangi turnamen Eropa bersama empat klub berbeda itu.
BACA JUGA: Jose Mourinho Beri Ucapan Selamat Ulang Tahun ke Erick Thohir
Yaitu trofi juara Liga Champions dan Piala UEFA dengan FC Porto, kemudian memegang Si Kuping Lebar (trofi Liga Champions) bersama Inter Milan, lalu membawa Manchester United memenangi Liga Europa 2016—2017. Satu lainnya bersama Roma dalam ajang Liga Conference Europa. (Yunita Mega Pratiwi)