Spurs Akhirnya Pecat Conte, Ini Alasannya
LONDON-KEMPALAN: Pesona Antonio Conte di Liga Primer Inggris sudah tidak seperti saat dia menukangi Chelsea beberapa musim lalu. Ketika itu, Conte mampu membawa Chelsea merebut gelar juara Liga Primer Inggris.
Setelah kembali ke Liga Primer Inggris setelah mendominasi Liga Italia bersama Inter Milan, The Godfather (julukan Conte) gagal menunjukkan statusnya sebagai pelatih yang haus akan gelar di klubnya.
Buktinya, dua musimnya bersama Tottenham Hotspur tidak menghasilkan apapun. Termasuk di musim ini. Senin (27/3), Spurs pun resmi menendang Conte dari kursi kepelatihannya. Kursinya sementara akan dijalankan asistennya, Cristian Stellini, sampai akhir musim.
BACA JUGA: Segini yang Harus Dibayar Spurs Jika Memecat Conte
’’Kami masih memiliki sepuluh laga yang tersisa di Liga Primer Inggris musim ini dan kami pun akan berjuang memperebutkan zona Liga Champions,’’ kata Chairman Spurs Daniel Levy seperti dikutip dari laman resmi Spurs.
’’Kami semua harus berjuang sama-sama. Semuanya harus meningkat untuk memastikan akhir musim ini posisi klub bisa finis di posisi tertinggi bagi klub dan pendukung kami yang setia dan menakjubkan,’’ sambung Levy.
Ditendangnya Conte dari Enfield (kamp latihan Spurs) ini ditengarai gara-gara mulut besarnya di saat anak asuhnya gagal menang melawan klub papan dari bawah klasemen Liga Primer Inggris, Southampton FC, 18 Maret lalu.
Dia mengkritisi anak asuhnya yang dianggap terlalu egois setelah banyak menyia-nyiakan kans gol. Bukan hanya pemain, pemilik klub dan ofisial klub juga tidak luput dari kritikannya di media lokal Inggris.
Ketika mengucapkan kritikan-kritikan itu, Spurs memang tidak sampai kalah dari Soton. The Lilywhites (julukan Spurs) bermain 3-3 dengan Soton. Hugo Lloris dkk kecolongan dari dua gol di menit ke-77 dan 90.
Gol Theo Walcott dan eksekusi penalti James Ward-Prowse yang jadi penentu kegagalan Spurs bersaing di papan atas. Setelah jeda internasional nanti, Spurs di tangan Stellini akan menjalani laga pertamanya mengadapi Everton dalam lanjutan Liga Primer Inggris. (Yunita Mega Pratiwi)


