Ubaya Dukung Pengembangan Wisata di Kabupaten  Mojokerto

waktu baca 4 menit
Bupati Mojokerto, bersama tim Pengabdian Ubaya memamerkan kaos khas Trawas produksi UMKM  Desa Kesiman

SURABAYA-KEMPALAN: Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto merupakan salah satu wilayah di Jawa Timur yang menjadi fokus pendampingan Universitas Surabaya (Ubaya) dalam pengembangan sektor pariwisata. Dari tiga belas desa yang ada di Kecamatan Trawas, hampir semua desa sudah tersentuh program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Ubaya.

Tiap desa dampingan  dikembangkan sesuai potensi atau keunggulan yang dimiliki. Seperti Wisata Loreh Omah yang berlokasi di Desa Kesiman Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto. Wisata yang dikelola oleh Badan Usaha Desa (BUMDes) telah diresmikan oleh Bupati Mojokerto, dr, Hj. Ikfina Fahwamati, M,Si., beberapa waktu lalu.

Dalam peresmian yang yang berlangsung meriah itu, segenap warga desa berpartisipasi dengan menyediakan tenda-tenda yang menyajikan hidangan untuk para tamu. Selain itu, ada juga beberapa stan UMKM yang menjual produk lokal hasil karya warga Desa Kesiman, seperti krupuk, rengginang, jamur tiram, tape manis dan alpukat. Ada juga stan yang menawarkan kaos sebagai produk unggulan Desa Kesiman dengan menampilkan desain yang khas, antara lain memasang tagline “Dolan Kesiman”, “Mojokerto Mbois”, dan sebagainya.

Sambutan sekaligus Launching Wisata Lore Omah oleh Bupati Mojokerto, dr. Ikfina Fahmati, M.Si.

Dalam kesempatan itu Bupati Mojokerto menyampaikan bahwa Kecamatan Trawas memiliki potensi yang luar biasa, terutama terkait suasana dan pemandangan alam yang sangat menjual.Dengan kondisi yang sangat mendukung ini, dirinya mengajak seluruh desa di Kecamatan Trawas untuk bersama-sama membuat para wisatawan betah di Trawas.

“Destinasi di Kecamatan Trawas ini sangat variatif, sangat luar biasa variasinya, jadi bagaimana nanti diprolog para wisatawan  bisa berlama-lama, dua tiga hari di Trawas. Buat wisata yang bervariasi, bahkan bisa dibuat paket-paket mengunjungi tiga belas desa di Trawas. Sehingga bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Trawas,” ujarnya.

Perkembangan Kecamatan Trawas yang cepat tidak terlepas dari keberadaan dan peran perguruan tinggi, yaitu Universitas Surabaya (Ubaya). Sinergi yang bagus antara Ubaya dengan desa dan pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam mengembangkan potensi desa-desa di Kecamatan Trawas, Bupati menyampaikan terima kasih atas support yang luar biasa dari Ubaya, karena selama ini Ubaya membantu  dan memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pengembangan potensi dan pemberdayaan masyarakat di Kecamatan Trawas. “Kedepan saya berharap Ubaya melalui lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (LPPM) Ubaya bisa membantu membuatkan roadmap pengembangan wisata  kecamatan Trawas sehingga masing-masing desa memiliki arah pengembangan sesuai potensi yang dimiliki masing-masing desa, pungkas Bupati perempuan yang kerap turun ke masyarakat ini.

Seperti diketahui, untuk mengembangkan desa-desa di Kecamatan Trawas Universitas Surabaya (Ubaya) membentuk tim yang pendampingan dan pemberdayaan masyarakat. Salah satu tim yang ditugaskan di desa Kesiman yaitu Rizky Eriandani, selaku ketua tim yang berasal dari Fakultas Bisnis dan Ekomika, dengan anggota Fidelis Arastyo Andono dari Fakultas Bisnis dan Ekomika, Esti Dwi Rinawiyanti dan Argo Hadi Kusumo dari Teknik Industri Ubaya.

Tim ini mengangkat tema program pengabdian yaitu pengembangan wisata edukasi ramah lingkungan di Desa Kesiman. Program ini merupakan bagian dari Kegiatan Kampung Bangkit (KKB), Program insentif pengabdian masyarakat yang terintegrasi dengan MBKM berbasis kinerja IKU bagi PTS tahun 2022, dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologiyang bekerja sama dengan Universitas Surabaya.

Helmi Affandi, selaku Kepala Desa Kesiman menyampaikan terima kasih pendampingan yang dilakukan oleh Ubaya. “Ubaya telah banyak membantu Desa Kesiman dan memberikan kontribusi yang cukup besar pada pengembangan potensi desa dan pemberdayaan masyarakat desa di  Kesiman, bahkan desa-desa di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, ujarnya.

Sementara itu, Utomo, Manajer Pengabdian Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Ubaya yang hadir saat launching wisata lore omah berharap kerja sama program antara Ubaya dengan pemerintah daerah Kabupaten Mojokerto berkelanjutan, sehingga kebermanfaatan dirasakan lebih luas oleh masyarakat. ‘Kami dari Ubaya akan berupaya dan memastikan bahwa program-program yang dilakukan Ubaya di Kabupaten Mojokerto berkelanjutan, sehingga dampak atau manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” pungkasnya. (Utomo)

Editor: Freddy Mutiara

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *