Launching Buku Mengabdi Tiada Henti

waktu baca 4 menit
Aming Aminoedin dan Prof. Gempur dalam acara launching

RB Malik Ibrahim Sidoarjo

KEMPALAN: JIKA para guru berkumpul menulis puisi, lalu dibukukan; dibarengi dengan acara baca puisinya di depan publik, itu berarti telah berliterasi. Orangnya disebut sebagai manusia yang punya literat. Guru-guru kreatif, kompetitif, dan aktivitasnya positif.

Menurut dosen Syarif Yunus (Kumparan,com-29/9/2021), menyebutkan seseorang dapat disebut literat, jika memiliki kompetensi, dan kecakapan dalam hidup. .Orang yang berdaya dan mampu memberdayakan keadaan atas dasar kesadaran belajar, kemampuan memahami realitas, dan mampu mentransformasikan pikiran ke dalam perilaku sehari-hari. Orang disebut literat, pastilah hidupnya selalu adaptif, kontribusinya selalu positif, dan manfaatnya pasti solutif.

Melalui penerbitan buku kumpulan puisi para guru bertajuk “Mengabdi Tiada Henti” ini, adalah kegiatan literasi. Hal ini juga jadi bukti dan meneguhkan para guru yang ada di dalamnya, termasuk guru-guru yang punya jiwa literat tersebut. Sebab hidupnya selalu adaptif, kontribusinya selalu positif, dan manfaatnya pasti solutif.

Tulis Puisi

Menulis puisi itu cukup gampang? Kenapa? Karena setiap langkah kita, bisa kita tulis sebagai bahan menulis puisi. Bayangkan saja, perjalanan dari rumah ke kantor atau sekolah, sudah ada banyak hal yang bisa kita tulis untuk puisi. Bisa bicara soal jalan yang berlubang, jalanan macet, indahnya mentari, ketemu wanita cantik, lelaki yang ganteng, pepohonan yang hijau, sawah yang menguning, tebu-tebu dengan bunga putihnya yang meluas, dan masih banyak lagi.

BACA JUGA: Penyair Baca Puisi di Surabaya dan Bojonegoro

Seperti yang dikatakan Arswendo Atmowiloto, mengarang itu gampang, maka menulis puisi itu, lebih gampang lagi. Karena hampir semua orang pasti bisa menulis puisi, terlebih ketika sedang jatuh cinta. Pastilah seseorang mudah menumpahkan rasa cintanya tersebut dalam baris-baris, bahkan bait-bait puisi. Percayalah itu pasti!

Kata puisi, menurut teori, adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan baris. Namun dalam hal menulis puisi, berdasarkan pengalaman penulis, seorang penulis puisi haruslah memperhatikan beberapa hal berikut ini:
1. Puisi mengandung unsur keindahan dan kemerduan bunyi, maka diperlukan pemilihan kata atau diksi yang baik dalam penulisannnya;

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *