Sigit Widyanto, Purna Guru Ingin Terus Melukis
SIDOARJO-KEMPALAN: Pengabdiannya sebagai pendidik hampir berakhir, namun semangatnya untuk tetap mengajar tak pernah pudar. Bagi Pak Sigit Widyanto guru, yang kini mengajar seni budaya di SMPN Balongbendo Sidoarjo, di tengah kesibukannya sebagai pendidik ia tetap berupaya meluangkan waktu untuk melukis.
Pendidik yang lahir di Ponorogo 59 silam ini mencintai kesenian. Setiap mengajar peserta didik ia tetap menyisihkan waktunya untuk melukis. Pak Sigit, sapaan akrabnya, pernah belajar melukis di Sanggar seni lukis Zor Zambu Ponorogo sebelum diterima menjadi Guru PNS dan mengajar mata pelajaran seni budaya di SMA Antartika Buduran Sidoarjo. Ia menghabiskan masa pengabdiannya selama belasan tahun. “Saya mengajar di SMA Antartika kurang lebih 13 tahun,’’ ungkap Sigit, alumni IKIP Negeri Surabaya (Sekarang UNESA).
Pria yang pernah mengajar di SMPN Jabon Sidoarjo itu kini terus berupaya memacu potensi peserta didik untuk berkreasi di ranah seni lukis, utamanya guna berlaga dalam kegiatan lomba seni baik di tingkat lokal maupun regional.
Wajarlah peserta didiknya baik ketika di SMA Antartika maupun SMP N Jabon berhasil menjadi pelukis profesional. “Satu di antaranya pelukis Yoes Wibowo yang cukup sukses. Sebenarnya masih banyak lagi.’’
Ia tidak mentargetkan peserta didiknya untuk menjadi pelukis profesional. ‘’Meski saat itu tidak ada keharusan nantinya menjadi seorang pelukis profesional, semuanya mengalir saja dan sudah menjadi kehendak Yang Kuasa,’’ terang Sigit yang piawai melukis aneka buah.
Beberapa tahun terakhir Sigit mendirikan Komunitas Ruang Kelas wadah guru -guru berkreasi di bidang seni lukis. “Ya guru selain mengajar juga berkarya dan dipamerkan,’’ tandas Pak Sigit yang sering berkegiatan pameran bersama di dalam dan diluar kota Surabaya.
“Saya ingin pameran tunggal setelah purna tugas,’’ pungkasnya sembari tersenyum. (kris maryono/warumas)