Ibu Negara
KEMPALAN: DI balik pria yang sukses selalu ada wanita hebat. Ia adalah istri yang menjadi pendamping dalam perjuangan suka dan duka, sampai akhirnya laki-laki itu mencapai puncak karir tertinggi. Iriana Joko Widodo ialah tipologi wanita hebat di balik sukses laki-laki bernama Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia.
Kita percaya terhadap kebenaran idiom itu, dan karena itu kita percaya bahwa Iriana ialah wanita hebat. Kalau dia bukan wanita hebat, Joko Widodo mungkin tidak akan bisa menapaki karir politik yang meteorik dan cemerlang. Iriana membuktikan kehebatannya menjadi pendamping Joko Widodo sejak menjadi pengusaha mebel, menjadi walikota Solo, menjadi gubenur DKI dua tahun, dan kemudian sejak 2014 sampai sekarang menjadi presiden Republik Indonesia.
Sejak 2014 Iriana resmi menyandang status sebagai ‘’ibu negara’’. Sebutan ini merupakan gelar tidak resmi yang digunakan di beberapa negara untuk pasangan kepala negara di sebuah pemerintah yang berbentuk presidential. Gelar ini tidak dipakai untuk pendamping kepala negara monarki, atau kepala pemerintahan seperti pedana menteri.
BACA JUGA: Franchise Muhammadiyah
Di Amerika ibu negara disebut sebagai ‘’first lady’’, atau wanita pertama. Keluarga presiden disebut sebagai ‘’the first family’’. Hal ini sebagai penghormatan kepada presiden dan keluarganya yang ditempatkan sebagai keluarga tertinggi dalam struktur sosial-politik negara.
Ibu negara atau the first lady tidak mempunya kewenangan politik apapun. Perannya lebih banyak di bidang sosial dan kemasyarakatan. Tetapi sangat banyak ibu negara yang mempunyai peran politik informal penting. Banyak di antara ibu negara itu yang terlibat dalam pengambilan keputusan-keputusan politik penting oleh suaminya.
