Ujung Pengabdian Aji Darmo, Jual Rumah untuk Bertahan Hidup

waktu baca 2 menit
Aji Darmo di rumahnya

SURABAYA-KEMPALAN: Image yang masih melekat di benak masyarakat, jika mengingat kampus jurnalistik/ kampus kawah candra dimuka -nya wartawan, tak lain adalah Stikosa–AWS (Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi-Almamater Wartawan Surabaya).

Nama Stikosa-AWS yang didirikan sejak 1964 (Saat itu bernama AWS, Akademi Wartawan Surabaya-red), juga tidak lepas dari peran sosok tokoh – tokoh yang membesarkan kampus yang dikenal dengan sebutan “Kampus Komunikasi Pertama di Indonesia Timur”.

Sebut saja salah satunya, Aji Darmo DW, mantan Ketua Stikosa-AWS periode 1990 -an. Di masa kepemimpinanny,Aji Darmo sukses mengantar Stikosa-AWS dan prestasi paling banyak perolehan jumlah mahasiswanya. Bahkan, sukses pula mengantarkan sebagian besar mahasiswa dan alumninya menjadi wartawan dan humas professional dan andal, serta mempunyai posisi dan jabatan penting di perusahaan tempat bekerjanya.

Sosok Aji Darmo, mengingatkan para alumni Stikosa-AWS, merupakan orang yang penuh dengan kesederhanaan dan bersahaja.

Tidak sedikit para mahasiswa dan alumni mengaguminya, dari ia mengajar mata kuliah yang diampunya hingga mengemban amanah sebagai seorang pemimpin kampus. Banyak kenangan dan pengalaman bermakna tentangnya, yang panjang untuk dilukiskan.

Perjalanan darma bakti Aji Darmo di Stikosa-AWS sangatlah panjang. Di tanggal 6 bulan 7 tahun 1967 ia bergabung di Stikosa-AWS sebagai asisten dosen. Kala itu ststus perguruan tinggi masih akademi (AWS). Dalam perjalanan waktu kemudian, Aji Darmo diangkat sebagai dosen tetap, dengan mata kuliah yang diampunya ilmu Publisistik dan Kehumasan, bersamaan dengan profesinya sebagai Kepala Humas Dinas Pertanian Jawa Timur.

Memasuki era 1990-an, ia dipilih sebagai Ketua Stikosa-AWS, menggantikan Acik Sudiono, yang tengah memasuki masa pensiun sebagai Ketua Stikosa-AWS dan pensiun sebagai Kepala Kanwil Departemen Penerangan, Kakanwil Deppen (kini nama instansi tersebut berganti menjadi Dinas Kominfo Prov. Jawa Timur).

Sejak 30 tahun silam, Aji Darmo pensiun dan menjalani masa tuanya, di kediaman satu – satunya di kawasan Kendangsari YKP V No. 17 Surabaya.

Namun di usianya kini 84 tahun Aji Darmo saat ini mengalami kehidupan yang sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bahkan dengan terpaksa rumah satu-satunya itu, akan dijual untuk menyambung hidup bersama anaknya dan merencanakan indekost di kawasan Rungkut.

Yang cukup mengejutkan dan mengharukan, sebagian besar koleksi bukunya yang kebanyakan buku – buku kuno yang bernilai tinggi, tentang dunia Publisistik dan Kehumasan, akan disumbangkan ke Perpustakaan Stikosa-AWS, sebelum kepindahannya dari rumah tersebut.

“Saya akan sumbangkan sebagian buku – buku saya yang bagus – bagus di perpustakaan Stikosa-AWS, dan mudah – mudahan dibaca – baca untuk mahasiswa sekarang,” pungkas Aji Darmo. (nurudin m.z)

Editor: DAD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *