Gubernur Khofifah Lepas 91 Tenaga Kesehatan ke Kepulauan Kangean
SURABAYA-KEMPALAN: Pemprov Jatim mengirim Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak ke Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep. Tim berjumlah 91 orang tersebut dilepas oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dari halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (3/11) dini hari.
“Selamat menjalankan tugas. Semangat untuk semuanya. Salam hangat untuk masyarakat Kangean. Mudah-mudahan semua diberi kelancaran, kesuksesan dan kemudahan,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat melepas keberangkatan.
Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak Pemprov Jatim tersebut terdiri atas dokter umum dan dokter spesialis dari berbagai bidang. Antara lain dokter spesialis bedah umum, plastik, kandungan, anastesi, mata, mulut, telinga, hidung, dan tenggorokan (THT).
Ada pula dokter gigi, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan tradisional.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pemprov Jatim dr Erwin Astha Triyono mengatakan, para tenaga kesehatan tersebut sesampainya di Kepulauan Kangean akan disebar di Puskesmas Kangean, Arjasa, Sapeken, dan Rumah Sakit Umum Daerah Kangean.
Menurutnya, di empat fasilitas kesehatan itu telah disiapkan sebanyak 428 pasien. Dari jumlah pasien tersebut, 204 pasien membutuhkan pelayanan kesehatan mata,127 pasien membutuhkan tindakan bedah, 39 pasien membutuhkan pelayanan kesehatan THT, 33 pasien pemeriksakan kandungan, dan 23 pasien lainnya memerlukan perawatan gigi.
“Beberapa pelayanan sudah disiapkan oleh teman-teman dari Dinkes Pemprov Jatim, dibantu teman-teman Dinkes Kabupaten Sumenep. Masing-masing rumah sakit milik Pemprov Jatim dan organisasi profesi,” ujar dia.
Lebih lanjut Kadinkes Erwin menjelaskan, keberangkatan Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak Pemprov Jatim ini merupakan yang ketiga di tahun 2022.
“Sebelumnya, Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak Pemprov Jatim telah berkunjung dan memberi pelayanan kepada pasien di dua pulau terpencil lainnya, masih di wilayah Kabupaten Sumenep,” terang Erwin.
Disampaikan, di tiap pulau yang dikunjungi, selain melayani kesehatan pasien, juga memberi edukasi untuk pencegahan stunting, penyakit menular dan tidak menular, serta menekan angka kematian bayi, dengan mengumpulkan masyarakat di kantor kecamatan.
“Semoga kegiatan ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di pulau-pulau terpencil, khususnya di wilayah sekitar koridor Pulau Madura,” pungkas Erwin. (Dwi Arifin)
Editor: DAD