Peter Gontha: MotoGP hingga Asian Games juga Harus Diusut KPK, Untung atau Tidak

waktu baca 2 menit
Peter Gontha (Foto: Istimewa)

JAKARTA–KEMPALAN: Mantan Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Peter F. Gontha, ikut mengomentari pemeriksaan KPK terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait penyelenggaraan Formula E.

Lewat akun Twitter-nya @PeterGontha kemarin, pertama dia mengomentari alasan KPK memintai keterangan Gubernur Anies.

Salah satu yang ingin digali KPK, seperti disampaikan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata adalah apakah gelaran balap mobil listrik yang digelar pada 4 Juni 2022 lalu itu mendapatkan keuntungan atau tidak.

Dia setuju KPK mengusutnya. Namun, pengusaha nasional ini mengingatkan KPK juga harus memperlakukan sama terhadap berbagai event olahraga lainnya yang digelar dan didukung Pemerintah, termasuk gelaran MotoGP Mandalika 2022 pada Maret lalu.

“Betul sekali, perlu diperjelas, seperti halnya : MOTOGP – ASIAN GAMES – ASIAN PARA GAMES. Semua harus transparan uang rakyat! Maju Indonesia MERDEKA,” tulisnya, dikutip pagi ini, Kamis, 8 September 2022.

Pernyataan Alexander Marwata bahwa pihaknya ingin mengetahui apakah dari pelaksanaan Formula E tersebut mendapatkan keuntungan atau tidak disampaikan pada Selasa, sehari sebelum Anies dimintai keterangan pada Rabu, 7 September 2022.

“Kan sudah terlaksana, kami ingin tahu juga bagaimana pelaksanaannya apakah kemarin itu mendapatkan keuntungan atau tidak. Karena kalau tujuannya bisnis kan pasti pertimbangannya nanti mendapatkan keuntungan, banyak wisatawan yang datang menginap, menumbuhkan ekonomi. Itu yang perlu kami klarifikasi bagaimana penganggarannya,” jelas Alex.

Sementara pada bagian kedua cuitannya, Peter Gontha menjelaskan karena Formula E terus diributkan di dalam negeri, Singapura akan mengambil alih penyelenggaraan Formula E.

Negara tetangga itu menjalin kesepakatan dengan Formula E Operation (FEO) selaku penyelenggara global ajang balap mobil listrik untuk masa waktu 10 tahun.

“Info A1 media international: “SINGAPORE akan mengambil alih perhelatan balapan mobil FORMULA-E dan manandatangani perjanjian 10 tahun dengan FEO gara gara Indonesia ribut mengenai FORMULA E bulan lalu”. Marilah kita ribut terus agar semua dilakukan di Singapore aja!,” sentil tokoh yang pernah dijuluki “Donald Trump Indonesia” terkait penampilannya sebagai ‘bos’ di acara reality show The Apprentice Indonesia.

Sebagaimana diketahui, Jakarta sendiri masih memiliki dua kesempatan lagi untuk menjadi tuan rumah ajang balap mobil listrik tersebut, sesuai kesepakatan Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku panitia lokal dengan FEO. Yaitu tahun 2023 dan 2024. (kba)

Editor: Freddy Mutiara

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar

  1. nazlirahmad2014@gmail.com

    Puas dengan pemberitaan kempalan news.
    Terimakasih.

    Balas
Sudah ditampilkan semua