Ini Alasan Gabriel Jesus Tak Mau Dianggap Superstar di Arsenal

waktu baca 2 menit
Gabriel Jesus setelah mencetak gol pertamanya untuk Arsenal dalam laga pramusim melawan FC Nuernberg. (Foto: News18)

NUREMBERG-KEMPALAN: Gabriel Jesus didatangkan Arsenal dari Manchester City musim panas ini dengan banderol 45 juta Pounds (Rp 811,3 miliar). Jesus pun diharapkan jadi solusi jebloknya performa bomber-bomber Arsenal selama ini.

Jesus sudah dimainkan dalam laga uji coba pertama The Gunners (julukan Arsenal) menghadapi klub level kedua Liga Jerman FC Nuernberg, di Max-Morlock-Stadion, Nuremberg. Dalam laga itu, Arsenal menang 5-3.

Dari kelima gol Arsenal itu, Jesus langsung mencatatkan dua gol. Di balik kedua golnya itu, gol pertamanya bahkan terjadi ketika dia baru 90 detik masuk ke lapangan sebagai pengganti Emile Smith Rowe. Satu gol Jesus lainnya terjadi pada menit ke-75.

BACA JUGA: Sosok Ini yang Menginspirasi Jesus Pindah ke Arsenal

Berbicara dalam laman resmi klub, perasaan di rumah sendiri yang membuat Jesus langsung nyetel.

’’Aku melengkapi empat atau lima hari bersama dengan rekan-rekan seklubku, dan hanya kalimat terima kasih yang bisa aku katakan kepada semua di Arsenal karena mereka telah sukses membuatku merasa seperti di rumah,’’ ucap Jesus menceritakan awal-awal dia datang ke London Colney (kamp latihan Arsenal) yang jadi kunci adaptasi cepatnya.

’’Setiap orang berbicara, datang padaku, dan berkata ‘semoga sukses, kami senang kamu di sini (Arsenal)’. Aku senang bisa berada di sini. Itu yang membuatku merasa seperti di rumah sendiri,’’ tambah Jesus.

Sikap dari penggawa Arsenal itu ditambah dengan komunikasi dari Direktur Olahraga Arsenal Edu yang juga sesama Brasiliero seperti Jesus. Karena sudah seperti keluarga sendiri itulah bomber yang diboyong dari Manchester City tersebut tidak mau kedatangannya dilebih-lebihkan.

Baik dari Gooners (sebutan fans Arsenal), ataupun sesama awak Arsenal sendiri. Bahkan oleh tactician Mikel Arteta. ’’Aku di sini tidak untuk jadi superstar,’’ sebutnya.

Arteta pun tak memandang kontribusi Jesus hanya sebagai mesin gol Arsenal. Dia lebih menilai efek kehadirannya bagi serangan anak asuhnya. ’’Seluruh energi dari Gabby (sapaannya) ada di tim ini,’’ klaim Arteta.

’’Lihatlah antusiasmenya, dia selalu tersenyum, dia selalu ngobrol dengan rekan setimnya dan dia membawa permainan tim ini ke level yang berbeda. Sehingga, aku berpikir kedatangannya cukup bagus bagi kami,’’ tambah Arteta. (Arsenal.com, Yunita Mega Pratiwi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *