Opor Ayam dan Surabaya Sebagai Tempat Persenyawaan Warga

waktu baca 5 menit
ILUSTRASI: Nikmatnya Opor ayam. (Foto: fimela.com)

Visi Walikota Surabaya, menjadikan Surabaya bergotong royong menuju kota dunia yang maju, humanis dan berkelanjutan bisa diibaratkan sebagai perpaduan dari berbagai bahan dan unsur agar Surabaya menjadi kota yang nikmat didiami oleh seluruh warga yang berasal dari berbagai unsur budaya, agama, sosial, pendidikan dan asal kota yang berbeda. Mereka menetap dan mengadu nasib di Surabaya.

Surabaya ibarat menu sajian kesukaan Walikota, berbagai bahan dan unsur yang ada harus dimasak dan diolah dengan baik agar ketika dihidangkan terasa sekali kelezatan dan kenikmatannya. Sehingga membuat siapapun yang merasakan akan merasa betah dan puas ketika berada di Surabaya.

Tentu saja dibutuhkan chef bertangan dingin dan memahami kebutuhan warga sebagai penikmat layanan pemerintah kota.

Dengan visi yang sudah dicanangkan, Eri Cahyadi, Walikota Surabaya adalah chef yang bertugas mencampur bahan dan unsur yang ada agar bisa dimasak dan disajikan sebagai hidangan yang nikmat bagi warga kota.

Sebagai seorang chef, Eri harus tahu apa yang dibutuhkan oleh warganya. Makanya Eri perlu mendengar dan menyerap aspirasi warga kota untuk dia padukan sebagai sajian yang membuat warganya merasa puas.

Semangat Eri Cahyadi membangun Surabaya dengan bergotong royong menjadikan Surabaya sebagai kota maju, humanis dan berkelanjutan menunjukkan bahwa Eri bukanlah pemimpin yang merasa paling bisa, merasa paling sempurna, dan merasa paling hebat, justru Eri merasa sebaliknya, merasa tidak sempurna, tidak akan bisa bekerja sendiri tanpa kerjasama dengan berbagai pihak yang salin melengkapi.

Eri Cahyadi menjadi pemimpin yang menggerakkan, mengakselerasi berbagai bahan untuk melakukan percepatan layanan kepada warga kotanya.

Sebagai seorang chef yang berusaha menyajikan hidangan yang baik, Eri Cahyadi harus sabar dan telaten mengakselerasi itu semua, sikap tenang, santai, santun, tidak meledak ledak dan merangkul adalah sebuah keniscayaan yang harus dilakukan.

Kolaborasi yang dilakukan oleh Walikota Eri Cahyadi bersama kepala OPD, camat dan lurah beberapa hari menjelang berakhirnya Ramadhan, harus dimaknai sebagai rangkaian persiapan untuk menyajikan Surabaya sebagai sajian yang menyenangkan dan memuaskan.

Sebagaimana disampaikan oleh Eri, beliau optimis bahwa lebaran kali ini adalah momentum kita semua keluar dari krisis melalui berbagai aktifitas pemulihan, baik itu pemulihan ekonomi, pemulihan hubungan silaturahmi yang terhalang oleh pandemi dan pemulihan pemulihan suasana kebersamaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *