Kembang Janggut

waktu baca 11 menit
kasus penembakan di Amerika Serikat. (Foto: Disway)

KEMPALAN: UNTUNG saya bisa pulang: di hari terakhir bulan puasa kemarin. Mahal. Harus beli tiket seharga Rp 14 juta. Untuk sekali jalan. Samarinda-Surabaya.

Alhamdulillah. Bisa pulang.

Lebaran begitu penting —di Indonesia. Energi nasional begitu besar dicurahkan untuk Lebaran.

Itu tidak rasional. Tapi terjadi di mana-mana. Pun di negara tidak bertuhan seperti Tiongkok. Yang kalau Imlek, 400 juta orang yang  mudik. Juga di Korea Selatan —di tahun baru mereka. Pun di Amerika. Menjelang liburan Natal.

Dan menjelang Lebaran itu saya justru ke pulau Jawa. Maka selama heboh terakhir minyak goreng, di tempat nun jauh. Saya di pedalaman Kaltim: di Kembang Janggut. Tidak jauh dari tempat pacar saya dulu mengajar —45 tahun lalu.

Maka selama heboh terakhir minyak goreng itu saya sibuk: menggeser-geser pantat agar tidak penat. Juga sulit sinyal. Sampai saya tidak tahu kalau Presiden Jokowi telah meralat keputusan Menko Perekonomian yang meralat keputusan Presiden Jokowi.

BACA JUGA: Sapuuuuu… Jaaaagat

Saya sampai diejek pembaca Disway: beritanya telat!

Dahlan Iskan blusukan di Samarinda disway.id- harian.disway

Ampuuuuuun.

Mohon maaf lahir batin —orang tua memang lebih banyak salahnya, meski juga lebih banyak uangnya.

Memang saya sok sering menggunakan logika —yang ternyata sering salah juga.

Logika saya: keputusan seorang menko pasti jalan. Dulunya kan begitu. Bahkan lebih jalan dari keputusan siapa pun.

Logika yang lain: tidak mungkin sebuah keputusan seorang menko hanya akan berumur beberapa jam. Istilah ‘seumur jagung pun ternyata masih kepanjangan.

BACA JUGA: Menko Migor

Semua logika saya itu ternyata salah.

Minal Aidin Wal Faizin

Kesalahan saya yang lain: ternyata saya tidak bisa menulis panjang di dalam mobil yang guncangannya mengalahkan goyang Inul di waktu muda.

Maka tulisan edisi kemarin pun ternyata begitu pendeknya. Padahal, banyak pembaca  menginginkan tulisan panjang: lagi banyak yang kelebihan  waktu di kemacetan mudik.

Semoga segala dosa dan kesalahan saya itu dimaafkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *