SURABAYA-KEMPALAN: Setelah bertahun-tahun berjuang melawan kanker payudara, wartawati senior Dr. Hernani Sirikit meninggal dunia Selasa pagi (26/4) di RS Islam, Surabaya.
Almarhumah yang lebih dikenal dengan nama pena Sirikit Syah mengembuskan nafas terakhir dalam usia 61 tahun.
Sirikit berjuang melawan kanker payudara sejak enam tahun terakhir. Dalam setahun terakhir Sirikit menjalani kemoterapi dua kali dalam sebulan.
Sirikit sering curhat kepada teman-temannya mengenai kondisinya yang lemah selama menjalani kemoterapi. Tetapi Sirikit tetap tegar dengan penyakitnyan itu.
Dalam kondisi sakit Sirikit masih tetap produktif menulis. Pengalaman sakitnya dia tulis dalam buku ”Me and My Cancer”. Sirikit juga meluncurkan kumpulan cerpen ”Lelaki dari Masa Lalu”.
Buku terakhir yang diluncurkan Sirikit adalah ”Teori dan Filosofi Jurnalistik dalam Praktik” yang diterbitkan bersamaan dengan peringatan Hari Pers Nasional, Februari 2022.
Selama hidupnya Sirikit berkarir sebagai wartawan, seniman, dan pengajar. Ia aktif dalam berkesenian bersama Bengkel Muda Surabaya.
Sirikit pernah menjadi kepala biro SCTV Jawa Timur pada dekade 1990-an dan pernah menjadi pemimpin redaksi Surabaya Post.
Karir akademisnya ia tempuh sebagai dosen Stikosa-AWS dan pernah menjadi wakil ketua. Sirikir memperoleh gelar master dari Cardiff University UK dan doktor dari Unesa.
Sebulan sebelum wafat Sirikit masih sempat mantu salah satu putranya. Sirikit aktif dalam organisasi dan masuk dalam jajaran tim pakar DPW PKS (Partai Keadilan Sosial) Jawa Timur.
Sirikit juga masuk dalam kepengurusan ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) Jawa Timur sebagai sekretaris dewan pakar. (*)
Editor: DAD