13,700 Anak-anak Meninggal di Afghanistan pada tahun 2022 Karena Kekurangan Gizi
KABUL-KEMPALAN: Pada saat ini, sekitar 23 Juta warga Afghanistan mengalami kelaparan, seperti yang sudah diduga oleh PBB sebelumnya bahwa akan ada krisis kelaparan besar di Afghanistan.
Berdasarkan pernyataan adri Dr. Ramiz Alakbarov yang merupakan deputi representatif Sekjen PBB, pada saat ini, di Afghanistan, 95% populasi tidak memiliki cukup makanan.
Hal tersebut dapat dirasakan secara langsung oleh banyak warga Afghanistan, dalam kasusnya di berita ini, menggunakan keadaan dari seorang ibu bernama Farhanaz.
Farhanaz sebelumnya merupakan seorang presenter radio dan seorang guru paruh waktu.
Dari pekerjaannya tersebut, ia mampu untuk menghidupi keluarganya.
Namun, ketika Taliban mengambil alih kekuasaan, keadaan berubah secara drastis.
Ia kehilangan pekerjaan dan tidak lagi mampu menghidupi keluarganya selama 7 bulan terakhir.
Mantan Menteri Kesehatan Afghanistan yaitu Dr. Wahid Majrooh mengatakan bahwa pada saat ini, situasi tersebut memang benar terjadi.
Ia kemudian menjelaskan bahwa pada saat ini, lebih dari 60% wanita kehilangan pekerjaannya dan 90% wanita yang hamil mengalami kekurangan gizi.
Dengan adanya situasi tersebut, berdasarkan data terbaru dari Kementerian Kesehatan Afghanistan, 13,700 anak-anak meninggal selama tahun 2022 karena kekurangan nutrisi.
“Anak-anak dibawah umur 5 tahun seringkali terdampak karena memang lebih rentan. Tubuh mereka sedang berkembang, dan membutuhkan nutrisi serta gizi yang cukup. Jika tidak, maka mereka akan kehilangan nyawa” ucap Direktorat Kesehatan Publik Afghanistan.
(Muhamad Nurilham, Aljazeera)
