Kisah Dua Pelatih Top Eropa Terjebak di Tengah Perang Ukraina Rusia
KYIV-KEMPALAN: Kamis (24/2), Rusia telah mengumumkan perang melawan Ukraina. Kota besar di Ukraina seperti ibukota Kyiv, Kharkiv, Odessa, dan Mariupol langsung dihujani dengan tembakan artileri.
Di Kyiv, ada dua klub besar Ukraina bermarkas, Dynamo Kyiv dan Shakhtar Donestk. Dan, di belakang kedua klub tersebut bercokol dua pelatih top di Eropa, Mircea Lucescu (Dynamo Kyiv) dan Roberto De Zerbi (Shakhtar).
Sekadar catatan, Shakhtar sudah bermarkas di Kyiv sejak kotanya dekat dengan wilayah konflik Ukraina-Rusia itu. Laporan menyebutkan, dua pelatih itu masih bertahan di Kyiv ketika perang Ukraina-Rusia berlangsung.
BACA JUGA: Diinvasi Putin, Ukraina Putus Hubungan Diplomatik dengan Rusia
’’Aku hanya berada di kamar. Aku menunggu keputusan federasi (Federasi Sepak Bola Ukraina, UAF) untuk menghentikan musim ini. Itulah kenapa aku tak bisa meninggalkan tempat ini. Aku di sini untuk olahraga dan aku tak bisa meninggalkan fans,’’ ucap De Zerbi kepada Sportitalia.
’’Ada 13 pemain Brasil di sini dan stafku (dari Italia). Kami harus kembali ke negara kami, tetapi kami lebih memilih untuk menunggu. Semalam (Rabu malam waktu setempat) kami terbangun setelah kami mendengar bunyi ledakan yang cukup keras,’’ ungkap pelatih berkebangsaan Italia itu.
Dia mengakui, keluarganya di Italia sudah mengiriminya pesan supaya secepatnya meninggalkan Kyiv dan Ukraina. ’’Dalam titik ini, aku harap pemerintah Italia dan kedutaan besar Italia untuk Ukraina membantu kami. Aku optimistis dan jika aku bisa pulang saat ini, aku akan memilihnya (pergi dari Ukraina),’’ tuturnya.
Termasuk bandara, area udara di Ukraina sudah tertutup untuk penerbangan sipil. Jalur yang jadi harapan De Zerbi dan Lucescu untuk menyelamatkan diri. Kalau De Zerbi pulang ke Italia, maka Lucescu kembali ke Rumania.
Mantan allenatore Inter Milan itu juga berharap perang Ukraina-Rusia tak lama dan bisa segera diakhiri. Yang dia tahu, saat ini aktivitas olahraga di Ukraina dihentikan dalam waktu 30 hari. Itu yang jadi dasarnya tetap bertahan di Kyiv. ’’Aku takkan meninggalkan Kyiv sebab aku bukanlah pengecut,’’ klaim Lucescu.
Baik De Zerbi atau Lucescu sama-sama sudah mendapatkan arahan dari negara mereka masing-masing. Baik pemerintah Italia ataupun Rumania meminta keduanya sama-sama mengumpulkan dan menimbun bahan makanan di tempat tinggalnya sembari menunggu jemputan untuk pulang. (Football Italia, Yunita Mega Pratiwi)