Ketika Bupati Achmad Fauzi Minta Maaf kepada Keluarga Pasien RSUD Sumenep
SUMENEP-KEMPALAN-Hujan deras disertai petir dan angin kencang melanda Kota Sumenep, Rabu siang (9/2). Tak ada korban jiwa. Hanya plafon ruang rawat bedah di lantai 2 RSUD Sumenep tepatnya di ruang Lavender yang ambruk akibat hujan dan angin kencang itu.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi mendatangi para pasien dan keluarganya setelah mengetahui insiden plafon ruang bedah lantai 2 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar, Rabu sore.
Didampingi Sekda Edy Rasiyadi, Bupati Achmad Fauzi mengunjungi pasien yang sudah dipindahkan ke ruangan lain. Kedatangannya untuk memastikan kondisi pasien.
Selain itu, atas nama Pemkab Sumenep dirinya meminta maaf atas kejadian alam yang bikin tak nyaman pasien dan keluarganya saat menjalani perawatan di RSUD Sumenep.
“Saya secara pribadi dan atas nama pemerintah daerah mohon maaf atas kejadian ini, karena plafon ruangan itu ambruk bukan faktor kesengajaan,” kata Bupati saat mengunjungi pasien dan keluarganya di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep.
Bupati Fauzi menyatakan, meskipun insiden plafon ambruk yang dipicu hujan deras disertai angin tidak menimbulkan korban, namun dirinya tetap meminta maaf, mengingat atas kejadian itu membuat panik pasien dan keluarganya.
“Sekali lagi, saya minta maaf karena bagaimanapun kejadian ini, baik pasien maupun keluarganya sangat panik,” imbuhnya.
Bupati Achmad Fauzi menyebut, penyebab plafon ruangan ambruk akibat beban dan plafon gipsum kena air. “Mungkin tadi waktu hujan ada atap yang bocor dan kebetulan ada beban yang digantung pada plafon, makanya ambruk,” tambah Bupati Achmad Fauzi.
Fauzi berjanji dalam waktu dekat untuk segera memperbaiki plafon ruangan yang ambruk, sehingga bisa ditempati pasien kembali.
Sementara itu, Direktur RSUD dr H. Moh. Anwar Sumenep, dr Erliyati kepada wartawan bercerita, kejadian plafon ambruk itu bermula saat curah hujan tinggi.
Ketika hujan mulai reda, terdengar suara dari atas plafon. Setelah dicek, ternyata suara itu bersumber dari plafon yang retak, namun belum jatuh.
“Waktu saya sedang melihat genangan air, ternyata ada laporan plafon retak, maka saat itu juga saya langsung memerintahkan agar pasien di ruang itu dipindahkan ke ruangan yang aman,” jelas dr Erli usai meninjau reruntuhan plafon RSUD yang ambruk bersama Bupati.
Dokter Erli menyebutkan, pasien di ruangan Lavender berjumlah 17 orang. Empat pasien di antaranya adalah bayi, selebihnya pasien orang dewasa.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa pada peristiwa nahas ini,” ucap Direktur RSUD Sumenep itu. (ham)