KONI Jatim Serahkan Bantuan Rp 125 Juta untuk Korban APG Semeru
LUMAJANG-KEMPALAN: KONI Jatim menyerahkan bantuan dari KONI se-Indonesia untuk korban bencana Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru di Lumajang. Bantuan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp 125 juta itu diterima Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lumajang Agus Triyono, Senin (20/12).
Bantuan tersebut disampaikan oleh Sekretaris Umum KONI Jatim Suwanto, dan Bendahara Umum KONI Jatim Hj Sumania kepada Agus Triyono di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lumajang, Senin siang.
“Walaupun tidak banyak, kami serahkan dalam bentuk uang karena pemanfaatannya bisa lebih fleksibel. Semoga ini bisa meringankan sebagian beban saudara kita dan pemerintah daerah yang terdampak,” kata Suwanto.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jatim ini menceritakan, penggalangan dana bantuan ini adalah inisiatif Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman saat Rakernas KONI beberapa waktu lalu.
Kala itu Marciano menginstruksikan kepada KONI seluruh Indonesia untuk turun tangan dan membantu korban bencana APG Semeru di Lumajang.
Marciano mengimbau semua anggota untuk membantu masyarakat Lumajang yang terdampak APG Semeru. “Semoga bantuan ini dapat bermanfaat untuk saudara kita di Lumajang yang menjadi korban bencana APG Semeru,” harapnya.
Sekda Lumajang Agus Triyono berterima kasih kepada seluruh KONI di Indonesia atas uluran tangan kepada masyarakat Lumajang yang terdampak bencana APG. “Bantuan yang disalurkan sesuai yang kami harapkan, yakni uang tunai. Selanjutnya akan kami teruskan ke Baznas Lumajang sesuai instruksi Bapak Bupati,” katanya.
Agus menambahkan, donasi uang tunai ini akan dimanfaatkan untuk pasca bencana. Salah satunya adalah mempersiapkan hunian sementara untuk para korban. Ada lima titik yang dibidik. Salah satunya lahan seluas 80 hektar di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro.
“Akan dibangun 2.000 unit rumah sebagai hunian sementara. Kebutuhan riil bisa lebih besar ketika pemerintah menginstruksikan warga yang masuk zona merah harus direlokasi. Targetnya dua bulan ini harus bisa terbangun,” katanya. (Dwi Arifin)
Editor: Reza Maulana Hikam