Buka Rakerwil I DMI Jatim, Jusuf Kalla Ingatkan Program Masjid Membangun Masjid

waktu baca 3 menit
HM Jusuf Kalla bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa usai menghadiri Rakerwil I DMI Jatim di Hotel Singgasana Surabaya, Senin (20/12).

SURABAYA-KEMPALAN: Ketua Umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) HM Jusuf Kalla mengatakan, program dari DMI adalah Masjid Membangun Masjid. Untuk itu, ia berharap masjid yang ada di Jawa Timur menyisihkan sebagian penghasilan dari kotak amalnya untuk membantu membangun masjid lainnya. Hal itu disampaikan Jusuf Kalla dalam pembukaan Rakerwil I DMI Jatim di Hotel Singgasana Surabaya, Senin (20/12).

“Kalau dalam sebulan satu persennya saja penghasilan masjid dari kotak amalnya dikumpulkan dalam satu badan untuk membantu membangun masjid yang lain, maka jika 43.000 masjid yang ada di Jatim membantu Rp 10.000 per bulan, itu hasilnya sudah miliaran,” kata Jusuf Kalla.

Dengan adanya dana bantuan tersebut, lanjut Jusuf Kalla, pengurus masjid tidak perlu lagi repot-repot berkeliling mencari sumbangan untuk membangun masjid.

Mantan Wakil Presiden RI dua periode ini juga menyampaikan tentang visi dari DMI, yaitu memakmurkan dan dimakmurkan masjid. Dimakmurkan sendiri, menurutnya ada tiga kelompok. Pertama, yang membangun masjid. Kedua, yang mengurus masjid. “Dibangun masjid, tapi kalau tidak ada yang mengurus juga tidak akan makmur masjid itu,” ujar pria yang akrab disapa JK ini.

Dan ketiga yang dianggapnya sangat penting adalah jamaah masjid atau yang berjamaah di masjid. “Karena walaupun masjidnya bagus, indah, dan besar, kemudian pengurusnya bagus, tapi jamaahnya kurang, masjid itu juga tidak makmur,” ungkapnya.

Namun demikian, JK berharap tidak hanya masjid yang dimakmurkan, tetapi bagaimana masjid memakmurkan masjid. Hal ini sesuai dengan tema dari Rakerwil I DMI Jatim, yakni Masjid sebagai Pusat Pemberdayaan Ekonomi Jamaah.

“Hari ini saya sampaikan bahwa Bank Syariah Indonesia (BSI) telah menyatakan akan memberikan keterbukaan ekonomi kepada kita semuanya. Karena apabila kita tidak berusaha, kita tidak berhubungan dengan Bank Syariah, nanti akan lebih banyak dana bank itu dinikmati oleh pengusaha-pengusaha besar. Sehingga, akan semakin jauh gap atau perbedaan antara orang yang kaya dengan orang miskin,” beber JK, mengingatkan.

JK juga menyebut…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *