Malaysia

waktu baca 6 menit
Poster Piala AFF Indonesia vs Malaysia.

KEMPALAN: Menang melawan Malaysia serasa sudah menjadi juara. Itulah euforia yang dirasakan pegila sepak bola Indonesia, setelah timnas mengalahkan Malaysia dengan skor mencolok 4-1 (18/12). Timnas Indonesia lolos ke semifinal turnamen Piala AFF, dan Indonesia bersuka cita laksana sudah menjadi juara.

Indonesia adalah negara dengan penduduk terbesar di Asia Tenggara. Meski demikian, kekuatan sepak bola Indonesia dianggap minor dalam turnamen ini. Indonesia dipandang dengan sebelah mata dan hanya disebut sebagai kuda hitam. Lolos ke semifinal pun diragukan, apalagi menjadi juara.

Emosi dan intensitas tinggi mewarnai setiap pertandingan melawan Malaysia. Ini bukan sekadar pertandingan sepak bola, tapi sebuah pertaruhan gengsi  tingkat tinggi. Pertandingan melawan Malaysia menjadi ‘’Derby Serumpun’’ yang sarat dengan emosi yang menggelora.

Kemenangan melawan Malaysia kali ini membangkitkan optimisme bahwa Indonesia bisa melangkah lebih jauh dari sekadar semifinal. Indonesia masih malu-malu untuk menargetkan diri menjadi juara perhelatan ini, karena, sejak kali pertama dihelat pada 1996, Indonesia tidak pernah sekali pun menjadi juara.

Lima kali masuk final, lima kali pula Indonesia gagal.  Sepanjang 25 tahun turnamen digelar Indonesia sudah berganti pelatih 25 kali. Itulah satu-satunya rekor Indonesia yang tidak dipunyai oleh negara lain.

Setiap kali turnamen digelar, setiap kali itu pula Indonesia ganti pelatih. Mudah diduga, tidak ada program jangka panjang untuk membentuk tim yang tangguh. Yang ada hanyalah keinginan instan untuk bisa menjadi juara.

Kali terakhir Indonesia memenangkan kejuaraan level Asia Tenggara adalah pada perhelatan SEA Games di Filipina pada 1991. Indonesia memperoleh medali emas setelah mengalahkan Thailand dalam adu penalti. Ketika itu Indonesia diarsiteki oleh pelatih asal Rusia Anatoli Polosin. Itulah tropi terakhir yang dimenangkan Indonesia, dan sampai sekarang tidak ada satupun trofi yang direbut di level senior.

Kemenangan melawan Malaysia kali ini memunculkan optimisme sekaligus kecemasan. Optimisme muncul karena Indonesia bermain bagus melebihi ekspektasi banyak orang. Optimisme muncul karena Indonesia menjadi kuda hitam yang bisa saja membuat kejutan besar menjadi juara. Sebuah mimpi yang sudah terpendam selama seperempat abad.

Kecemasan juga muncul dari kemenangan melawan Malaysia. Kenangan siklus 10 tahunan muncul menjadi kecemasan. Ketika itu, pada 2010 Indonesia tampil di final melawan Malaysia, tapi kemudian kalah tragis dengan agregat skor 2-4.

Kenangan buruk itu terbawa berkepanjangan. Ada emosi dan misteri yang tidak terpecahkan sampai sekarang. Timnas Indonesia ketika itu diarsiteki oleh Alfred Riedl dari Austria. Timnas Indonesia ketika itu menjadi tim terbaik di antara semua tim yang ada, dan sangat pantas menjadi juara. Tetapi takdir berbicara lain.

Misteri itu terpendam selama 10 tahun dan tidak terungkap sampai sekarang. Ada ‘’invisible hand’’, tangan misterius, yang membuat Indonesia gagal menjadi juara. Ada ‘’devil’s hand’’ tangan setan yang membuat Indonesia gagal menjadi juara.

Dari segi apapun ketika itu Indonesia adalah juara. Kualitas perorangan timnas Indonesia unggul dari tim manapun. Striker naturalisasi Indonesia, Cristian Gonzalez, menjadi predator yang paling ditakuti lawan. Faktor tuan rumah, bersama Vietnam, menjadi keunggulan non-teknis yang menguntungkan.

Dukungan antusias dari seluruh warganegara Indonesia menjadi dorongan moral yang dahsyat. Puluhan ribu suporter, yang menyesaki setiap jengkal tempat duduk di Gelora Bung Karno setiap kali timnas bermain, menjadi faktor pemain ke-12 yang membuat timnas Indonesia sangat ditakuti.

Di babak penyisihan Indonesia melibas Malaysia dengan skor meyakinkan 5-1. Indonesia mengungguli Thailand yang selalu menjadi favorit. Indonesia mengalahkan Filipina di semifinal dan melaju ke final menghadapi Malaysia yang menundukkan Vietnam.

Pertandingan final dilakukan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *